Mohon tunggu...
Pipi Lutina
Pipi Lutina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis cerita dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nestapa Si Kupu-Kupu Malam

15 Agustus 2024   09:32 Diperbarui: 15 Agustus 2024   09:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Nestapa Si  Kupu-Kupu Malam

Karya : Pipi Lutina

Di kesunyian malam

Udara  yang amat dingin

Hingga menusuk tulang belulang

Betapa senang dan bahagianya

Berselimutkan kasur dan bantal

Sambil menikmati mimpi-mimpi yang indah

Tapi  tak seperti diri ini

Si Kupu-kupu malam

Yang selalu menjajakan di setiap malam

Lewat senyuman

Yang berselimutkan luka

Kadang hati ini menanggis, menjerit, merintih kesakitan

Menahan banyaknya beban hidup

Menahan banyaknya penderitaan

Tak luput hati ini bertanya?

Tentang kelaparan

Tentang kemiskinan dan juga

Tentang harga diri

Tuhan...

Apakah ini cobaan?

Apakah ini takdir?

Tidak ada seorang yang tahu akan diri ini

Tidak ada seorangpun  yang perduli akan diri ini

Bahkan tidak ada seorang pun yang mau menerima kehadiran diri ini

Hati ini Cuma berkata

Kapan penderitaan ini akan berakhir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun