Kedua, Aku bersama engkau tanpa tindakan adalah kebohongan.
Artinya mencintai tanpa wujud ekspresi nyata adalah kepalsuan yang hanya akan mendatangkan kekerdilan. Tindakan merupakan cara terbaik merawat cinta sekaligus bukti keterhubungan relasi diantara pribadi. Tanpa tindakan tidak ada cinta.
Ketiga, Aku bersama engkau dalam tindakan tanpa bahagia yang hidup adalah bukan cinta.
Cinta itu relasi erat terpadu antara aku, engkau dan tindakan yang tetap berorientasi pada bahagia yang aktif. Bahagia yang aktif artinya bukan tiada kesakitan tetapi upaya terus-menerus untuk berjuang mencari cara walau itu sangat sederhana menuju prioritas untuk saling membahagiakan satu dengan yang lain. Tanpa upaya itu sekali lagi tidak ada cinta.
Cinta sederhana selalu belum
"dengan kata yang tak sempat diucapkan"
"dengan isyarat yang tak sempat disampaikan"
Cinta  memang sesuatu yang tak pernah final. Demikian pun ada hal yang tak putus dalam puisi ini. Maksudnya kriteria tindakan yang merupakan cara pengungkapan cinta yang disebut oleh Sapardi Djoko Darmono adalah "dengan sederhana" kemudian membarenginya dengan istilah "kata" dan "isyarat".
Tetapi untuk memahami "kata" dan "isyarat" boleh kita tebak maksudnya. "Kata" berarti ungkapan dengan kalimat yang menyejukan-membahagiakan. Sedangkan isyarat adalah aneka ekspresi yang bermaksud untuk  menghidupkan-menyelamatkan.Â
Rasanya "kata" dan "isyarat" merupakan hal sederhana. Bahkan bagian dari kesederhanaan dalam mencintai. Maka mustahil hal yang sederhana ini belum disampaikan dan diwujudkan. Padahal ekspresi seperti ini biasa dan familiar di mata banyak orang.
Namun ada sudut pemahaman yang lain yang dapat kita garis bawahi. Kesederhanaan justru menjadi hal yang paling pelik untuk dimengerti karena enggan diamalkan secara konstan dan sempurna. Contohnya "cinta". Cinta merupakan kata biasa. Cinta dimiliki, dikenal dan diagungkan semua orang. Cinta terlihat sangat sederhana.