Mohon tunggu...
Viator Henry Pio
Viator Henry Pio Mohon Tunggu... Freelancer - Fakta : Proyek Agung Pikiran dan Kata

Start by doing what's necessary; then do what's possible; and suddenly you are doing the impossible

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Levinas tentang Etika Tanggung Jawab di Tengah Wabah Corona

27 Maret 2020   00:55 Diperbarui: 27 Maret 2020   15:16 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut akan disuguhkan beberapa gagasan Levinas tentang tanggung jawab yang akan dikaji berdasarkan penerpaan kebijakan pemerintah Indonesi dalam hal penanganan dan pencegahan COVID 19. Sutu kebijakan yang saat ini dikaji (pro-kontra) dan diperhitungkan (untung-rugi) oleh para pakar maupun amatiran yang terbaca dari berbagai media sosial.

Tanggung Jawab sebagai Fakta Terberi Eksistensial

Levinas memberikan patokan dalam etika tanggung jawab yang diwujudkan "melalui" dan "bagi" orang lain. pada saat "wajah" tampak dengan sifatnya yang absolut disitulah tanggung jawab diterapkan. 

Tanggung jawab memliki hakekat yakni mendahuli inisiafif bukan suatu dorongan atau sikap altruistik bahkan melampaui kebebasan personal. Tanggung jawab bukan suatu perintah seperti larangan pemerintah untuk menciptakan kerumunan. Karena perintah mempunyai kemungkinan untuk mengelak, tidak patuh. Tanggung jawab tidak bersifat primordial seperti orang tua terhadap anak.

Bagi levinas, tanggung jawab adalah data pertama, titik pijak dalam bersikap dan bertindak yakni "saya ada demi orang lain". Pada titik ini kita akhirnya memahami bahwa tanggung jawab bukan sekedar komitmen dan keputusan tanpa dasar dan asal usul tetapi sesuatu yang "terberi" sebagai upaya menyelamatkan manusia secara menyeluruh.

Tanggung jawab bagi orang lain

Kenyataan tentang korban virus corona baik didunia pada umumnya maupun Indonesia pada khususnya telah memberikan data fenomenologis yang signifikan mengenai ancaman terhadap kehidupan manusia. korban itu adalah sesama atau diri saya yang lain yang tampak dalam perjumpaan wajah yang mengundang saya untuk bertanggung jawab.

Pada prinsipnya tanggung jawab senantiasa terarah pada, melalui Yang Lain (par Autrui). Levinas menandaskan bahwa eksistensi subjek bukanlah bagi dirinya (pour-soi), tapi keberadaannya untuk Persona Lain (l'unpour-l'autre). Dengan begitu subjek menjadi subjek karena bertanggung jawab atas Orang Lain.

Secara sederhana, keharusan untuk mengindahkan larangan pemerintah adalah cara dimana kita bertanggung jawab atas hidup orang lain sekaligus sikap prihatin terhadap korban dan kewaspadaan terhadap gempuran wabah ini.

Tanggung jawab substitusional

Mungkin ada pertanyaan yakni mengapa peraturan pemerintah itu harus dijalankan? Jawaban kita adalah sikap kita agar luka kemanusiaan akibat corona tidak terus menganga, kita tidak mau beban manusia terus bertambah dan tidak mau memperpanjang kegelisahan dunia terus bergejolak. Hal ini harus diaplikasikan secara nyata dalam tindakan kita. Kenyataan dalam bertindak sebagai bentuk kepeduliaan terhadap korban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun