Mohon tunggu...
Andi Ikhbal
Andi Ikhbal Mohon Tunggu... -

Hanya pion catur yang berharap menjadi queen.

Selanjutnya

Tutup

Money

Saat Drama Korea Popular, Ki Tack Lim Kunjungi Indonesia Bahas Kemaritiman

21 Februari 2017   15:17 Diperbarui: 21 Februari 2017   15:47 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa pelabuhan tersebut misalnya, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Perak (Jawa Timur) Kuala Tanjung (Sumatra Utara) dan Bitung (Sulawesi Utara), khususnya dalam peningkatan jasa transshipment dan peningkatkan fungsi sebagai pelabuhan HUB.

"Pihak Indonesia juga telah berbicara dengan Malaysia dan Singapura tentang upaya kami untuk meningkatkan jasa pelayanan, pemanduan untuk keselamatan pelayaran Internasional di Selat Malaka," ujar Budi saat berbincang dengan Ki Tack Lim.

Sekjen IMO jelas menyambut baik sejumlah usulan dari Menhub Budi ini. Ia langsung meminta direktur terkait di IMO untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan regulasi keselamatan pelayaran kapal rakyat.

Ia juga mendukung upaya peningkatan jasa pelabuhan agar mampu bersaing. Menjadi penting penguatan tata niaga jasa logistik dalam penguatan daya saing pelabuhan.

Pun atas upaya Indonesia untuk memperkuat kerjasama dengan Malaysia dan Singapura (sebagai littoral states) untuk penyediaan pelayanan pemanduan untuk keselamatan pelayaran di Selat Malaka, Ki Tack Lim dengan senang hati siap memberikan dukungannya.

Bukan hanya dari perwakilan Indonesia, pun Sekjen IMO punya permitaan agar Indonesia berpartisipasi aktif dalam pertemuan IMO membahas pengurangan emisi CO2 dalam pelayaran.

Menhub Budi Karya menegaskan, sesuai dengan komitmen Indonesia untuk melaksanakan Paris Agreement mengenai Perubahan Iklim, maka Indonesia akan senantiasa mendukung program IMO untuk mengurangi emisi CO2 dalam pelayaran Internasional.

Bila sudah ada suasana positif dan saling memberi dukungan seperti, apa betul Indonesia gagal masuk menjadi anggota dewan IMO? Tapi, benar. Indonesia pernah gagal dua periode di tahun 1979 – 1981 dan 1981 – 1983. Semoga tidak untuk kali ini.

Agar, apa yang menjadi visi misi pemerintah dan harapan kita semua sebagai bangsa, bisa segera terwujud. Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Tak mengapa rasanya bila para ‘ladies’ kekinian di Indonesia tergila-gila dengan drama Korea, selama tak sampai kehilangan jati diri dan identitas bangsa. Tapi, untuk masalah satu ini, semua negara, termasuk Korea harus berpusat ke Indonesia dalam bidang kemaritiman, setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun