Sebelum memainkan permainan ini, diharuskan untuk membentuk dua kelompok terlebih dahulu. Jumlah masing-masing kelompok harus memiliki 4 sampai 8 orang. Ciri khas permainan ini yaitu teriakan 'benteng' ketika berhasil menyentuh tiang/benteng lawan, berhasil menyentuh tubuh lawan juga dapat menentukan kemenangan.
Kemampuan mengatur strategi dan kekompakan tim dalam permainan ini akan sangat terlatih, selain itu kecepatan bergerak dan kejelian melihat gerak-gerik lawan tentunya terasah.
4. Meriam Bambu
Permainan tradisional yang memiliki berbagai nama di masing-masing daerah ini paling cocok dimainkan oleh anak laki-laki yang beranjak remaja atau dewasa, meskipun pada kenyataannya banyak anak-anak yang masih di bawah umur senang memainkannya.
Bentuk meriam bambu seperti bentuk senjata meriam yang berasal dari bangsa asing. Meskipun tidak begitu berbahaya seperti senjata meriam tetap saja permainan ini harus dilakukan dengan hati-hati, pasalnya meriam bambu dapat mengeluarkan asap ketika menyulut api dari dasar bambu yang berlubang.
Selain mendapatkan hiburan, melakukan permainan tradisional yang satu ini dapat mengasah keberanian, kewaspadaan dan kecermatan. Apabila tidak berhati-hati maka percikan apinya dapat mengenai wajah atau tangan dan bisa saja dapat melukai orang lain.Â
5. Lompat Tali
Pada masanya, permainan tradisional lompat tali banyak digandrungi oleh anak-anak perempuan, tetapi karena permainannya yang terlihat menantang, anak laki-laki juga mulai ikut memainkannya. Permainan ini membutuhkan tiga orang pemain, dua di antaranya sebagai pemegang tali.
Permainan tradisional lompat tali mengajarkan kepada anak-anak bagaimana bekerja keras dan memikirkan langkah yang tepat untuk melewati tali yang semakin meninggi.
6 Bermain Kelereng
Anak-anak yang hidup di era 90-an, pasti sangat mengenal seperti apa permainan yang satu ini. Siapa nih yang sering bawa kelereng ketika sekolah untuk dimanikan saat jam istirahat tiba?Â