Mohon tunggu...
Reza Pamungkas
Reza Pamungkas Mohon Tunggu... Jurnalis -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sri, Anak Profesor Cawapres Jokowi

19 Juli 2018   10:04 Diperbarui: 19 Juli 2018   10:14 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: beritamoneter.com

Berbagai rekam jejak dan pencapaian yang berhasil diraih olehnya itu jelas menunjukkan bahwa istri dari ekonom Tony Sumartono ini adalah tokoh yang punya kapabilitas di bidang ekonomi -- sektor yang menjadi tumpuan kebijakan-kebijakan Jokowi.

Maka, sangat mungkin investor melihat kesinambungan bisnis dan ekonomi Indonesia akan lebih terjamin jika wanita yang akrab disapa Bu Ani ini masih menjadi bagian penting dari pemerintahan Jokowi untuk periode berikutnya. Bahkan, kalau perlu, ia didukung untuk jabatan yang lebih tinggi termasuk menjadi cawapres Jokowi. Nama terakhir juga sepertinya nyaman dengan kinerja dan pencapaian Sri Mulyani.

Satu-satunya kekhawatiran adalah rekam jejak Sri Mulyani yang sangat dekat dengan dua institusi keuangan internasional besar, yakni IMF dan Bank Dunia. Dua lembaga tersebut punya citra yang negatif di Indonesia, terutama sejak krisis 1998, dan selalu diidentikkan dengan kebijakan pemberian pinjaman atau utang.

Sebagai bagian dari the Bretton Woods Institutions yang mentransformasi dunia pasca Perang Dunia II, baik IMF maupun Bank Dunia selalu punya citra negatif di negara-negara berkembang dan dianggap sebagai alat negara-negara besar melakukan kontrol.

imf.org
imf.org
Kedekatan Sri dengan IMF dan Bank Dunia sangat mungkin membuat dirinya menjadi tokoh yang didukung, katakanlah oleh Amerika Serikat (AS) -- negara sentral dalam dua organisasi tersebut. Bukan rahasia lagi jika negara yang satu ini selalu ikut campur dalam politik domestik Indonesia.

Apalagi, seminggu terakhir publik dalam negeri sedang larut dalam euforia "kesuksesan" negosiasi divestasi saham Freeport -- yang sebetulnya baru tahap paling awal. Sri memang menjadi negosiator utama bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Bahkan, ia sepertinya lebih dipercaya perusahaan asal AS itu -- juga oleh AS sendiri -- dibanding dua nama lain, terbukti lewat kasus bocornya surat dari Freeport beberapa waktu lalu yang konon tidak ada tembusannya untuk Menteri Jonan.

Maka, dengan berhasilnya tahap awal negosiasi tersebut, tentu saja menguatkan posisi Sri Mulyani secara politik domestik dan di hadapan investor eksternal, termasuk AS. Hal ini tentu saja akan menguntungkan bagi Jokowi jika memilihnya sebagai cawapres.

Persoalannya tinggal apakah Jokowi berani mengambil keputusan itu?

Cawapres Terbaik Versi Ekonomi?

Jokowi tentu saja harus membuat pilihan yang tepat untuk menentukan cawapres. Secara ekonomi dan dukungan eksternal, Sri Mulyani punya nilai lebih dibanding tokoh lain. Namun, Jokowi juga harus berhitung tentang isu lain -- terutama isu agama dan militer -- dalam menentukan keputusannya.

Dalam teori pilihan yang diperkenalkan oleh William Glasser (1925-2013), setidaknya ada beberapa alasan ketika seseorang menentukan sebuah pilihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun