Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), merupakan salah satu perlombaan bagi mahasiswa, khususnya dalam bidang kreativitas. Berdasarkan buku saku sekaligus pedomananya, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) merupakan event resmi tahunan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bidang penalaran untuk memperlombakan karya ilmiah mahasiswa tingkat nasional.Â
Dijelaskan kembali dalam panduan tersebut bahwa event ini merupakan salah satu penjabaran dari program Pusat Prestasi Nasional untuk menciptakan iklim akademik yang kompetitif di kalangan mahasiswa Indonesia. Event ini merupakan puncak kegiatan ilmiah mahasiswa berskala nasional dan diselenggarakan di perguruan tinggi yang ditetapkan Pusat Prestasi Nasional atas kesediaan dan kesepakatan seluruh pimpinan perguruan tinggi.Â
Acara ini mampu dikategorikan bergengsi dan sangat ditunggu-tunggu oleh mahasiswa dan universitas di seluruh Indonesia. Maka dari itu, muncul harapan dan ekspektasi tersendiri di benak peserta terhadap perlombaan ini. Ada beberapa kelebihan pada PIMNAS tahun 2023 ini yang dirasakan oleh peserta, salah satunya adalah penggunaan Beam gratis. Namun sayangnya, beberapa hal di PIMNAS tahun ini, dirasa masih memiliki kekurangan bagi peserta.Â
PIMNAS tahun ini yang diselenggarakan di Universitas Padjadjaran, memiliki beberapa kekurangan yang sangat disayangkan, khususnya pada acara closing atau penutupan. Padahal acara penutupan tersebut merupakan acara puncak atau acara yang ditunggu-tunggu oleh peserta.Â
Taufiq, yang merupakan salah satu perwakilan pendukung kelompok kampusnya merasa PIMNAS tahun ini belum bisa dikategorikan sempurna. Hal ini karena berdasarkan pengalamannya pada malam puncak, yang mampu menghadiri acaranya sangatlah terbatas, padahal Taufiq sendiri datang jauh demi menyaksikan rekannya mendapatkan piala, namun sangat disayangkan bahwa realitanya Taufiq dan kawan pendukung lainnya terpaksa harus mengemper di salah satu gedung fakultas dan tidak diperkenankan sama sekali untuk menonton.
"Apa kelebihannya, ya. Oh itu, Beam gratis. Jadi saya bisa naik Beam. Itu aja sih. Terus pas sampai disana bingung mau dikemanain." ungkap Taufiq sebagai perwakilan pendukung dari kampusnya.Â
Pada malam puncak tersebut, yang diperkenankan untuk menonton acara hanyalah orang-orang yang memiliki ID Card, sehingga aksesnya sangat terbatas dan pendukung pun tidak diperkenankan untuk menghadiri. Terlebih, Taufiq melanjutkan bahwa ia terpaksa menunggu dan diabaikan oleh panitia dalam waktu yang cukup lama.Â
"Ternyata yang bisa masuk PIMNAS, orang yang punya ID Card, jadi ya diarahin lah, nunggu di Pascasarjana FIKOM. Lama nunggu disitu, gatau berapa jam." pungkasnya. Â
Tak hanya dari pengunjung, hal serupa pun disampaikan oleh salah satu volunteer PIMNAS tahun ini. Seseorang berinisial "B" menyatakan bahwa acara PIMNAS tahun ini masih ditemukan missed dari panitianya. Khususnya pada saat malam puncak tersebut. Tak hanya bagi tamu pendukung, namun ia juga mengatakan bahwa pada acara tersebut masih banyak peserta yang tidak mendapatkan tempat duduk pada saat acara malam puncak berlangsung.Â
"Nah, tapi yang bener-bener fatalnya banget adalah ketika closing. Karena pas closing itu tempat tuh engga muat. Kan di PPBS, ada kursi, nah itu jumlah kursinya bahkan nggak nyampe sama peserta PIMNAS yang hadir." ungkap B sebagai volunteer PIMNAS minggu lalu.Â
Hal ini diduga karena kurangnya persiapan dari panitia, seperti persiapan yang mendesak dan waktu yang terlalu berdempet dengan pelaksanaan acara. Hal tersebut mengakibatkan banyak masalah kecil yang terjadi diluar perkiraan para volunteer. Selain itu, para volunteer pun merasa kurang maksimal dan optimal dalam menjalankan tugasnya.Â
"Kalo yang gue rasa, ya, kemarin PIMNAS itu yang pertama dari panitianya sendiri kurang persiapan. Kenapa? Karena banyak banget hal-hal yang kecil yang nggak kepikiran, gitu. Terus karena kurang persiapan tadi, akhirnya jadi kurang matang. Kaya mulai dari opening, closing, itu kaya bisa dibilang kurang matang, walaupun memang mungkin pihak eksternal nggak ngerasain efeknya. Cuman kita sebagai volunteer kaya kok begini?" ujar B dalam wawancaranya.Â
Untungnya, masalah tersebut tidak menjadi hal yang besar bagi peserta. Dikarenakan masalah tersebut tidaklah mengganggu dan merugikan para peserta PIMNAS.Â
Kendati demikian, Satria yang merupakan salah satu peserta PIMNAS, menyatakan bahwa acara PIMNAS kemarin cukup meriah dan memiliki banyak benefit bagi pesertanya. Peserta PIMNAS mendapatkan privilese tersendiri dibandingkan mahasiswa lainnya. Terkhusus di Universitas Padjadjaran, yang menyediakan asrama selama masa karantina. Tak hanya serta merta asrama, namun Universitas Padjadjaran juga bahkan menyediakan konsumsi secara cuma-cuma terhadap perwakilan pesertanya selama masa karantina tersebut berlangsung.Â
Pada pernyataannya, Satria mengimbuhkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DIKTI) terlibat turut banyak dalam acara ini. Salah satunya adalah pemberian dana yang digunakan selama peserta melakukan riset atau penelitian. DIKTI pun memberikan jaminan bagi pemenang lomba PIMNAS bahwasanya akan diberikan akses kemudahan untuk beasiswa-beasiswa yang berskala nasional.Â
Satria pun mengungkapkan bahwa pada acara PIMNAS kemarin merupakan ajang bagi peserta untuk mengeksplor dan berkomunikasi dengan banyak pihak, khususnya panitia. Hal ini karena pada acara tersebut memiliki tujuan untuk melatih peserta agar lebih aktif dan kritis serta mampu menyampaikan gagasan apapun. Sehingga peserta hanya diberikan penjelasan yang terbatas, namun peserta bebas bertanya dan meminta apapun terhadap Liaison Officer (LO) yang telah disediakan untuk setiap kampus.Â
Dalam rangka memperbaiki masalah tersebut, diperlukan ulasan dan evaluasi dari seluruh pihak yang terkait. Maka dari itu dibuatlah artikel ini untuk mengulas dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari acara PIMNAS yang digelar kemarin di Universitas Padjadjaran. Evaluasi ini dimaksudkan agar pada acara PIMNAS selanjutnya mampu diadakan dengan lebih baik dan lebih tertata. Koordinasi dan profesionalitas dari panitia sangat penting bagi sebuah acara, terlebih acara yang digelar dengan sangat besar dan berada di tingkat nasional seperti PIMNAS.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H