Hal ini diduga karena kurangnya persiapan dari panitia, seperti persiapan yang mendesak dan waktu yang terlalu berdempet dengan pelaksanaan acara. Hal tersebut mengakibatkan banyak masalah kecil yang terjadi diluar perkiraan para volunteer. Selain itu, para volunteer pun merasa kurang maksimal dan optimal dalam menjalankan tugasnya.Â
"Kalo yang gue rasa, ya, kemarin PIMNAS itu yang pertama dari panitianya sendiri kurang persiapan. Kenapa? Karena banyak banget hal-hal yang kecil yang nggak kepikiran, gitu. Terus karena kurang persiapan tadi, akhirnya jadi kurang matang. Kaya mulai dari opening, closing, itu kaya bisa dibilang kurang matang, walaupun memang mungkin pihak eksternal nggak ngerasain efeknya. Cuman kita sebagai volunteer kaya kok begini?" ujar B dalam wawancaranya.Â
Untungnya, masalah tersebut tidak menjadi hal yang besar bagi peserta. Dikarenakan masalah tersebut tidaklah mengganggu dan merugikan para peserta PIMNAS.Â
Kendati demikian, Satria yang merupakan salah satu peserta PIMNAS, menyatakan bahwa acara PIMNAS kemarin cukup meriah dan memiliki banyak benefit bagi pesertanya. Peserta PIMNAS mendapatkan privilese tersendiri dibandingkan mahasiswa lainnya. Terkhusus di Universitas Padjadjaran, yang menyediakan asrama selama masa karantina. Tak hanya serta merta asrama, namun Universitas Padjadjaran juga bahkan menyediakan konsumsi secara cuma-cuma terhadap perwakilan pesertanya selama masa karantina tersebut berlangsung.Â
Pada pernyataannya, Satria mengimbuhkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DIKTI) terlibat turut banyak dalam acara ini. Salah satunya adalah pemberian dana yang digunakan selama peserta melakukan riset atau penelitian. DIKTI pun memberikan jaminan bagi pemenang lomba PIMNAS bahwasanya akan diberikan akses kemudahan untuk beasiswa-beasiswa yang berskala nasional.Â
Satria pun mengungkapkan bahwa pada acara PIMNAS kemarin merupakan ajang bagi peserta untuk mengeksplor dan berkomunikasi dengan banyak pihak, khususnya panitia. Hal ini karena pada acara tersebut memiliki tujuan untuk melatih peserta agar lebih aktif dan kritis serta mampu menyampaikan gagasan apapun. Sehingga peserta hanya diberikan penjelasan yang terbatas, namun peserta bebas bertanya dan meminta apapun terhadap Liaison Officer (LO) yang telah disediakan untuk setiap kampus.Â
Dalam rangka memperbaiki masalah tersebut, diperlukan ulasan dan evaluasi dari seluruh pihak yang terkait. Maka dari itu dibuatlah artikel ini untuk mengulas dan mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari acara PIMNAS yang digelar kemarin di Universitas Padjadjaran. Evaluasi ini dimaksudkan agar pada acara PIMNAS selanjutnya mampu diadakan dengan lebih baik dan lebih tertata. Koordinasi dan profesionalitas dari panitia sangat penting bagi sebuah acara, terlebih acara yang digelar dengan sangat besar dan berada di tingkat nasional seperti PIMNAS.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H