Mohon tunggu...
Pinkan Amanda Putri
Pinkan Amanda Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan mahasiswa aktif di Universitas Negeri Jakarta program studi Fisika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Panjang Gelombang Interferensi Cahaya terhadap Celah Ganda Sederhana

14 Juni 2023   19:04 Diperbarui: 14 Juni 2023   20:21 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Difraksi cahaya putih menghasilkan pola berupa pita-pita spektrum

P adalah jarak antara garis terang / gelap ke-n dari terang pusat

yn adalah jarak terang ke-n ke terang pusat

L adalah jarak layer ke kisi / celah

Jika ada tiga atau lebih sumber yang jaraknya sama dan sefasa satu sama lain, pola intensitas pada layar jauh akan serupa dengan yang diberikan oleh kedua sumber, dengan beberapa perbedaan penting. Letak intensitas maksimum pada layar adalah sama tidak peduli berapa banyak sumber cahaya yang ada, namun lebih terang dan lebih tajam bila terdapat banyak sumber cahaya (Handayani, 2014).

Menurut Pedrotti (2017) Interferensi dua celah sederhana melibatkan dua celah sempit yang sejajar dan berjarak agak jauh. Interferogram yang terbentuk pada layar tampilan dapat digunakan untuk menentukan perbedaan jalur optik antara dua gelombang interferensi yang dihasilkan oleh celah tersebut. Konsep interferensi memungkinkan panjang gelombang cahaya polikromatik dihitung dengan presisi tinggi dengan mengukur posisi nilai intensitas cahaya maksimum dan minimum. Interferogram ini dapat diamati dan dianalisis untuk menentukan perbedaan perambatan optik antara sinar yang melewati celah ganda.

Lebar celah pada celah ganda sederhana mempengaruhi pola interferensi yang dihasilkan. Semakin lebar celah, semakin sedikit interferensi antar gelombang, sehingga maksima dan minima dalam interferogram akan semakin sedikit. Demikian juga, semakin kecil lebar celah, semakin besar jumlah maksima dan minima dalam interferogram (Serway & Jewett, 2018).

C. Kesimpulan

Interferensi adalah fenomena pertemuan dua gelombang atau lebih dan berinteraksi membentuk pola interferensi yang khas. Interferensi terjadi dengan banyak jenis gelombang, termasuk gelombang suara dan gelombang elektromagnetik seperti cahaya. Saat menentukan panjang gelombang cahaya polikromatik, interferensi dapat digunakan untuk membentuk spektrum warna yang berbeda. Setiap warna dalam spektrum memiliki panjang gelombang yang berbeda. Interferensi yang terjadi dapat bersifat konstruktif maupun destruktif. Dalam eksperimen Young, setiap celah bertindak sebagai sumber garis yang ekuivalen dengan sumber titik dua dimensi. Pola interferensi diamati pada layar yang menjauhi celah dengan jarak d di antaranya. Pada jarak yang sangat jauh dari celah, garis dari dua celah ke titik P pada layar hampir sejajar, dan jalurnya berbeda kira-kira sebesar d sin  θ.

D. Referensi

  • Aksan, H. (2023). Kamus Fisika: istilah, rumus, penemuan. Nuansa Cendekia.
  • Handayani, S. L. (2014). Analisis pola interferensi celah banyak untuk menentukan panjang gelombang laser He-Ne dan laser dioda. Jurnal Fisika, 4(1).
  • Haning, A. E., & Warsito, A. (2018). Comparation of Magnetic Flux Cases Solution in Around Electrified Wire between Analytical and Computational methods. Jurnal ILMU DASAR, 19(1), 23-28.
  • Kaiser, N., & Pulker, H. K. (Eds.). (2013). Optical interference coatings (Vol. 88). Springer.
  • Khumaeni, A. (2022). Buku Ajar Fisika Modern.
  • Pamungkas, M., HAFIDDUDIN, H., & ROHMAH, Y. S. (2015). Perancangan dan realisasi alat pengukur intensitas cahaya. ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika, 3(2), 120.
  • Pedrotti, F. L., Pedrotti, L. M., & Pedrotti, L. S. (2017). Introduction to optics. Cambridge University Press.
  • Priyono, O. (2019). ANALISA PERBANDINGAN EFISIENSI PANEL SURYA MENGGUNAKAN CONTROLLER MPPT DENGAN CONTROLLER SHARP MODEL S7-850B UNTUK MENYUPLAI RAINFALL GAUGE PADA PT. INALUM (PARITOHAN) (Doctoral dissertation).
  • Rokhaniyah, R. (2019). ALAT PRAKTIKUM FISIKA UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG DAN FREKUENSI SPEKTRUM MATAHARI. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 15(2), 47-55.
  • Sari, N. P. (2018). Identifikasi Indeks Bias Minyak Kacang Tanah Dengan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal, Celah Ganda Dan Celah Banyak.
  • Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2018). Physics for scientists and engineers. Cengage learning.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun