Mohon tunggu...
Pin
Pin Mohon Tunggu... -

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Fikber 2] Seribu Kunang-kunang (Ending)

2 Desember 2015   18:06 Diperbarui: 3 Desember 2015   10:41 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lidahku kelu. Otakku kosong. Serasa tak mampu mencerna semua yang kualami. Dan sebelum kesadaranku kembali, seribu kunang-kunang itu menyerbu Sadikin dan Mbok Minah.

Api membakar tubuh mereka diiringi lolong kesakitan dan jerit bergumul kematian. Asap hitam bergulung-gulung dan mulai menyentuh Zaldi. Teriakan maut itu terdengar lagi.

Lalu hening. Asap itu hilang. Tak menyisakan apa-apa lagi.

Kunang-kunang berpendar lagi. Menyebar ke sekelilingku. Ke sekeliling kami. Ibu, Ayah, dan aku. Cahayanya terus berkerlip. Berkerlip.

Tetap berkerlip dalam keabadian...

 

* * *

 

F-I-N

Nov 2, 2015 --p-i-n--

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun