Mohon tunggu...
BaBe
BaBe Mohon Tunggu... Supir - Saya masih belajar dengan cara membaca dan menulis.

Banyak hal menggelitik di dunia ini yang pantas dikupas!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan Gak Bener di Era Mr Gabener

27 November 2018   09:10 Diperbarui: 27 November 2018   09:14 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian lain yang tidak kalah menarik adalah Tanah Abang kembali ke tahun 90-an, karena jerih payah yang dilakukan Pemda DKI di era Joko Widodo dijungkirbalikkan dengan membuat kumuh lagi jalanan di kawasan Tanah Abang karena pedagang kaki lima diperbolehkan kembali jualan di trotoar.

Cerita soal Tanah Abang tidak berhenti di situ saja, karena saat ini di Tanah Abang sedang dibangun Sky Bridge alias Jembatan penyeberangan yang ada di atas jalan raya. Sepertinya menarik sekali istilahnya SkyBridge. 

Tetapi pembangunan ini justru membuat keramahan Pasar Tanah Abang menghilang. Bila dulu kita bisa melihat jalan raya cukup bersih di era Jokowi jadi gubernur, di era Mr. Gabener jalan aspal tersebut ditutupi dengan konstruksi di atasnya dijadikan area jualan pedagang kaki lima.

Proyek SkyBridge senilai 35 miliar ini hanya akan menampung 446 PKL, sekilas strategi memindahkan PKL ke lantai atas adalah cara yang baik, padahal situasi ini justru akan membuat kesenjangan sosial antara pedagang lainnya yang ada di blok pasar. 

Mr. Gabener tidak memikirkan hal itu, yang Dia pikirkan adalah bagaimana ada proyek untuk menutupi rasa malunya karena ketidakmampuannya dalam menata Pasar Tanah Abang.

Lihatlah sekarang, keramahan itu sudah hilang, jalananan sekarang ditutup atap sebuah bangunan bernama SkyBridge, sebuah nama yang juga tidak lah mencerminkan budaya Betawi. Keramahan Betawi hilang karena kenyamanan Tanah Abang sudah hilang.

Di sini saya tidak menyalahkan netizen karena memberikan julukan sebagai Mr. Gabener kepada Anies Baswedan, karena memang ketidakmampuannya dalam menata DKI lebih dari setahun terakhir cukup bisa dilihat oleh masyarakat. 

 Belum ada masterpiece baru yang cukup mengagetkan di DKI Jakarta, yang ada justru kelucuan demi kelucuan disuguhkan.

Ini adalah Sebuah cerita yang bisa dijadikan contoh ke anak cucu kita nantinya, perihal pernah suatu saat warga DKI salah dalam memilih gubernur di antara calon-calon lain yang lebih mampu menata DKI .

Jakarta, 27 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun