Tanah Abang kembali terlihat waktu itu, karena pengguna jalan mendapatkan haknya, dan fungsi pasar tetap seperti semula.
Selain pasar, sungai-sungai yang ada di DKI juga mendapatkan perlakuan istimewa. Endapan tanah dan sampah yang ada di sungai-sungai dan di danau sunter mendapatkan penanganan yang tepat. Kali item akhirnya menjadi jernih airnya. Ini juga sebuah hal yang sulit kita lihat di era terdahulu.
Pemerintahan selanjutnya adalah Basuki Tjahaja Purnama / Ahok. Meskipun Ahok hanya meneruskan posisi Jokowi karena maju jadi presiden, di era Ahok pembangunan terus berlangsung. Sikap tegas Ahok mampu mengubah banyak hal.Â
Puluhan taman kota terwujudkan, ini cangat berarti, karena membuat warga DKI Jakarta semakin banyak public area yang bisa dinikmati.
Penataan daerah aliran sungai seperti di wilayah Bukit Duri membuahkan hasil yang cukup baik. Wilayah yang dulunya langganan diterpa air saat sungai meluap sekarang sudah tampak cantik.
Pengerukan waduk pluit juga terlaksana dengan baik sesuai target. Pendangkalan sungai-sungai di Jakarta pun tidak terjadi lagi.
Ahok juga mampu membangun Lingkaran Semanggi tanpa menggunakan APBD, keberadaan Lingkaran Semanggi mampu mengurangi kemacetan yang cukup signifikan tanpa mengurangi keindahan Ibukota, yang ada justru semakin cantik dimalam hari.
Saat ini DKI Jakarta sedang dipimpin oleh Gubernur yang sering mendapatkan julukan Gabener oleh netizen. Tentu netizen memberikan julukan itu karena sebuah alasan.
 Anies Baswedan yang  berlatar belakang pecatan Menteri Pendidikan terlihat sangat gugup dalam memimpin DKI. Kebijakan demi kebijakan yang diambilnya pun kadang jadi bahan tertawaan.
Awal tahun ini kita bisa melihat begitu gugupnya Dia dalam merespon perintah dari Presiden Indonesia dalam konteks mensukseskan Asian Games. Sebagai tuan rumah bersama Palembang, respon yang diperlihatkan Pemda DKI tidak sebagus respon Pemda Sumatera Selatan.Â
Beberapa hal justru menjadi bahan candaan netizen saat Mr. Gabener (julukan dari netizen untuk Anies Baswedan) tidak mampu menata trotoar di DKI untuk menyambut hajatan Asian Games. Selain trotoar juga penanganan Kali Item yang justru jadi sorotan internasional karena ketidakmampuan Mr. Gabener.