Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, kini mulai memasuki dunia kerja. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan yang membuat proses ini tidak mudah. Meskipun Gen Z dikenal sebagai generasi yang tech-savvy dan adaptif terhadap perubahan, statistik menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan yang signifikan dalam mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat potensi yang mereka miliki dalam mendukung perkembangan ekonomi dan inovasi di berbagai sektor.
Sebuah penelitian oleh McKinsey & Company mengungkapkan bahwa tingkat pengangguran di kalangan lulusan Gen Z lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya pada periode yang sama setelah lulus. Di Amerika Serikat, misalnya, tingkat pengangguran untuk Gen Z pada tahun pertama setelah kelulusan mencapai 16%, lebih tinggi dari tingkat pengangguran lulusan Milenial yang sebesar 12% pada periode yang sama. Di Indonesia, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) untuk lulusan perguruan tinggi mencapai 7,35% pada tahun 2023, di mana sebagian besar adalah lulusan Gen Z.
Terdapat beberapa alasan mengapa Gen Z lebih sulit mendapat pekerjaan dibandingkan generasi sebelumnya:
1. Kurangnya Pengalaman Kerja: Banyak perusahaan yang masih mengutamakan pengalaman kerja dalam proses rekrutmen. Lulusan baru sering kali belum memiliki pengalaman yang memadai, sehingga mereka kurang kompetitif dibandingkan kandidat yang lebih berpengalaman.
2. Perubahan Industri: Revolusi Industri 4.0 telah mengubah banyak aspek pekerjaan, dengan banyak pekerjaan tradisional digantikan oleh otomatisasi dan teknologi baru. Gen Z harus bersaing dalam lanskap kerja yang terus berubah dan lebih menuntut keterampilan digital.
3. Tingkat Persaingan yang Tinggi: Dengan semakin banyaknya lulusan perguruan tinggi setiap tahunnya, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi lebih ketat. Selain itu, banyak perusahaan yang mengalami pengurangan tenaga kerja akibat dampak ekonomi global, sehingga kesempatan kerja menjadi lebih terbatas.
Lalu adapun kompetensi yang  harus Dimiliki Gen Z untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Meskipun menghadapi banyak hambatan, Gen Z memiliki berbagai kompetensi yang dapat diandalkan:
1. Keahlian Teknologi: Gen Z tumbuh dalam era digital, sehingga mereka cenderung lebih mahir dalam menggunakan teknologi dan media sosial dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka juga lebih cepat beradaptasi dengan alat dan platform digital baru.
2. Kreativitas dan Inovasi: Terbiasa dengan berbagai platform kreatif seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, Gen Z memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah.
3. Kesadaran Sosial dan Lingkungan: Gen Z cenderung lebih sadar akan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka membawa perspektif baru dalam bagaimana bisnis harus beroperasi dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Adapun Solusi Agar Gen Z Cepat Mendapat Kerja Setelah Lulus, diantaranya: