Saat ini banyak orang yang mulai menyadari akan pentingnya self reward bagi diri sendiri, terlebih bukan hanya ucapan selamat melainkan dapat membeli barang sesuatu yang diinginkan karena telah berhasil mencapai atau menyelesaikan suatu pekerjaan dan mencapai suatu goal impian.Â
Perlu diketahui banyak cara dalam menghargai diri sendiri dan self rewardlah yang paling tepat dalam membuat diri pribadi merasa puas dan bahagia. Namun perlu dicatat bahwa dalam memberikan penghargaan kepada diri sendiri juga perlu batasan perhitungan, jangan sampai self reward yang kamu lakukan justru membuat kamu sedih, tidak puas dan berakibat buruk bagi hidupmu. Dikutip dari laman yoursay.id terdapat beberapa kesalahan dalam melakukan self reward, antara lain:
Pertama, dalam memberi hadiah pada diri sendiri, karena begitu besar keinginannya dan tanpa memperhitungkan uang yang dimiliki akhirnya berhutang untuk membeli sebuah barang atau makanan. Terlebih self reward yang diingi kan dan dibeli memilih barang yang mahal.Â
Hal tersebut rela dilakukan guna untuk mengapresiasi diri sendiri dan itu tidak masalah. Namun, juga harus dapat memperhitungkan kemampuanmu dan memikirkan kembali sesuatu apa yang layak dan bermanfaat untuk kamu gunakan.
Kedua, dalam bentuk mengapresiasi diri terkadang seseorang lupa bahkan tidak memilikrkan manfaat dan nilai kesehatannya. Setiap manusia memiliki tingkat kebahagiaan dan kesenangannya masing-masing.Â
Mayoritas orang lebih memilih membeli makanan, minuman maupun barang favoritnya yang tidak memilikrkan akan kesehatannya, itulah terkadang seseorang dalam melakukan self reward dengan membeli sesuatu yang tidak sehat.Â
Dengan begitu dalam memanfaatkan self reward perlu juga menghindari makanan maupun minuman yang beralkohol walaupun kamu menyukainya. Karena, ingat kesehatan manusia adalah nomor satu yang paling penting untuk dijaga.
Ketiga, keseringan juga termasuk kesalahan yang dapat dilakukan ketika melakukan self reward. Perlu digaris bawahi bahwa self reward penting untuk diri sendiri, namun juga perlu diketahui bahwa self reward ada dan diperlukan sebagai bentuk apresiasi diri atas goal yang diimpikan dengan berbagai proses yang menguras tenaga, pikiran maupun hati.Â
Namun jangan begitu keseringan dalam melakukan self reward, kenapa? Karena akan membuat dirimu menjadi pribadi yang terjebak perilaku konsumtif dan boros.
Keempat, dapat membuat orang lain merasa disusahkan. Kenapa? Misalnya, ketika mempunyai banyak tugas, deadline banyak dan menumpuk kemudian lebih memilih pergi piknik sejenak mengajak teman karena merasa sangat membutuhkannya dan akibatnya teman dan rekan kerjamu sulit dalam mengejar deadline menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan dalam melakukan self reward, kamu juga perlu mengetahui dampak negatif dari self reward yang terlalu sering.Â
Memberikan hadiah memang tidak ada salahnya dalam pemberian untuk diri sendiri. Namun yang menjadi masalah ketika self reward menjadi hal yang perlu dilakukan dengan sesering mungkin.Â
Hal tersebut malah justru bukan pencapaian yang kamu dapat, akan tetapi lima hal yang akan terjadi, yakni:
1. Self reward tidak terasa menjadi hal yang spesial lagi karena terlalu sering dan akan membuat hal yang biasa saja. Ketidak adanya perasaan yang spesial tersebut akan membuat diri anda merasa bosan dan tidak perlu, sehingga dampaknya anda akan kehilangan tekad dan perasaan dalam meraih keinginan goal impian anda yang membuat tujuan awalmu akan terabaikan.
2. Merubah tujuan utama dan pertama dalam meraih pencapaian. Membuat diri and bersantai atau hilangnya usaha dalam mencapai ketinggian dengan sepenuh hati. Karena terlalu keseringan dan tidak adanya forsiran dalam tingkat maksimal.
3. Menjadikan diri kurang disiplin. Hal ini akan berakibat menjauhnya anda dari hobi kesukaan anda. Memberi self reward memang perlu dilakukan, namun perlu mengukur frekuensinya agar tidak terlalu sering karna akan membuat anda kurang disiplin dan justru akan mendapat kerugian maupun kegagalan.
4. Dengan keseringan memberikan self reward tanpa meminimalisir akan memicj kebiasaan boros, karena dengan begitu seringnya membuat pengeluaran menjadi hal biasa dan wajar bahkan wajib bagi diri sendiri. Hal tersebut menjadikan munculnya pemborosan terus menerus.
Lalu bagaimana cara mengatasi pemborosan berkedok karena self reward?
Diketahui sekarang ini banyak orang telah menggunakan cara self reward untuk mengapresiasi diri sendiri, namun itu semua banyak yang menjadikan self reward sebagai alasan atau tameng berbelanja dengan foya-foya.Â
Pembelian barang maupun makanan yang tidak terkontrol nantinya dapat menjadi boomerang bagi diri anda sendiri dan pemborosan ini sangat tidak dibenarkan, walaupun tidak masalah dan tidak ada salahnya memberikan apresiasi pada diri sendiri. Namun jika terlalu boros akan berakibat pada keuangan pribadi anda sendiri. Lalu apa yang dapat anda lakukan? Popmama.com dalam lamannya memberikan lima tips untuk mengontrolnya:
Pertama, menentukan anggaran maksimal untuk anggaran self reward anda.
Kedua, Membeli segala barang, makanan atau minuman sesuai kebutuhan agar nantinya dapat bermanfaat untuk diri anda.
Ketiga, mengubah mindset atau pikiran bahwa self reward tidak  melulu tentang uang. Karena banyak orang yang mengartikan bahwa self reward harus uang, namun kenyataannya self reward dapat juga  berupa olahraga, me time seperti nonton film, drama, membaca buku, membersihkan rumah dan sebagainya.
Keempat, tanya pada diri pribadi akan perlunya self reward agar tidak keseringan dan tidak menjadi kebiasaan agar tidak ada paksaan.
Kelima, jangan berdasar menuruti gengsi, karena di zaman modern ini banyak orang yang melakukan self reward guna menuruti gengsi yang terlalu tinggi, jangan karena circle pertemanan atau tren yang sedang hits. Karena jika hal itu terjadi anda akan sulit merasa puas.
Perlu diingat bahwa self reward sangat boleh dilakukan, namun jangan dilakukan dan dijadikan sebagai rutinitas anda hingga dapat membuat anda melakukan impulsif.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI