"Ora sudi aku punya anak bungsu koyok awakmu."
(Di kutip dari novel Bendera Setengah Tiang karya Annisa Lim, halaman 94)
"Wes, ojo nelongso ngono"
"Ndak usah keksusu, sing penting selamat, yo"
(Dikutip dari novel Bendera Setengah Tiang karya Annisa Lim, halaman 97)
Berdasarkan kutipan di atas dapat kita ketahui bahwa budaya Jawa juga ditonjolkan oleh pengarang dalam novel tersebut.
Analisis sosiologi sastra pada novel Bendera Setengah Tiang dapat ditelaah berdasarkan konflik percintaan, dalam hal ini dijelaskan oleh pengarang konflik percintaan antara Aidan, Kanala dan Genta; konflik politik, dalam novel ini konflik politik menjadi pembahasan utama, karena didalamnya terdapat banyak sekali adegan kekerasan, ketidakadilan, dan pelecehan; dan yang terakhir unsur budaya, dimana pengarang menyajikan sedikit percakapan yang menggunakan bahasa Jawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H