Berkebhinekaan global diberikan untuk mahasiswa PPG Dalam Jabatan Tahun 2023 untuk Universitas Negeri Malang. Untuk Wawasan Berkebhinekaan Global tahun 2023, di ikuti oleh mahasiswa PPG dalam Jabatan kelas regular dan kelas Pendidikan Guru Penggerak khususnya Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 001 dan kelas 002.
WawasanKegiatan Wawasan Berkebhinekaan Global untuk mahasiswa PPG dalam Jabatan Universitas Negeri Malang Kelas 001 dan kelas 002 Prodi IPS dilaksanakan secara daring  pada hari minggu, 5 Nopember 2023 dari pukul 07.00 -- 16.30 Wib, dengan pembahasan 5 topik materi yaitu : Dunia yang berwarna, Indonesia yang Harmonis, Damai dimulai dari diri, Sekolahku Bhineka, dan Sekolahku yang damai, dengan pematerinya adalah : Fatiya Rosyida, M.Pd, dan Dr. I Nyoman Ruja, S.U.. serta di pandu oleh Dicky Arinta. Kegiatan diawali dengan Pretest dan di akhiri dengan post-test.
1. Dunia yang berwarna
Di dunia ini terdapat manusia dengan banyak sekali perbedaan yang kompleks, mulai dari latar belakang, agama, warna kulit, Bahasa, suku, hobi, dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan satu dengan lainnya, namun dengan adanya perbedaan manusia dapat saling melengkapi satu dengan lainnya. Dengan mengedepankan sikap toleransi yang tinggi kita dapat hidup berdampingan dengan nyaman, menumbuhkan rasa saling menghormati dan menjaga kedamaian. Sudah seharusnya kita nikmati dan merayakan keberagaman dengan penuh kebahagiaan.
2. Indonesia yang Harmoni
Indonesia adalah negara yang majemuk, kemajemukan tersebut perlu dijaga dengan sikap toleransi yang tinggi di masyarakatnya agar tercipta suasana masyarakat yang harmoni. Harmoni dalam kehidupan atau social tidak akan tercapai saat kita masih mendahulukan ego. Tidak bisa berkomunikasi dengan budaya lain. Dan adanya permasalahan yang tidak kunjung diselesaikan antara kedua belah pihak. Dari sini kita belajar banyak hal untuk bersikap toleransi pada sesama warga Negara yang bukan dari suku kita, maupun budaya lain
3. Damai Dari Diri
Pada topik ini di bahas tentang kesamaan dan perbedaan, sebagai contoh si A dan Si B adalah warga Indoensia yang sama-sama berasal dari salah satu suku yang ada di Indonesia. Namun si A dan si B, memiliki keyakinan yang berbeda, si A beragama Kristen, dan si B beragama Islam. Identitas yang kita miliki tersebut, sudah kita miliki sejak kecil, ada juga identitas yang kita miliki tersebut bisa kita ubah kedepannya. Seperti warna kulit, wajah dan lain sebagainya. Namun identitas tersebut dapat kita yakini sebagai sesuatu yang sacral dan tidak boleh ada orang yang mengganggunya.
Demikian juga dengan identitas yang dimiliki oleh orang lain, jangan sekali-kali kita mengusiknya, karena jika terusik maka akan menimbulkan suatu gesekan social. Oleh sebab itu, tumbuhkan kesadaran diri, dan tenggang rasa agar tercipta lingkungan yang damai dan harmonis di tengah keberagaman.
4. Sekolahku Bhineka
Memiliki peserta didik yang Heterogen adalah sebuah modal utama untuk mengembangkan dan menumbuhkan kebhinekaan di lingkungan sekolah, karena dengan identitas siswa yang beragam akan berdampak pada lingkungan sekolah yang multikultur. Keberagaman tersebut diharapkan menjadi sarana pendidikan yang baik bagi peserta didik, karena mereka bisa mengenal dan mempelajari apa yang mereka miliki dilingkungan sekolah.
Cara untuk menjaga keharmonisan dilingkungan sekolah yang beragam adalah memberikan edukasi tentang pentingnya toleransi dalam keberagaman, mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendidik seperti lomba persahabatan antar warga sekolah, merayakan hari besar keagamaan, mengenakan busana adat tradisional, dan hal-hal lain yang dapat memupuk rasa kebersamaan di tengah-tengah perbedaan
5. Sekolahku yang damai
Sekolah yang damai adalah sebuah lingkungan yang aman, damai, harmonis, dan tidak ada satupun warganya yang merasa tidak aman, tidak nyaman, dan terancam. Diperlukan beberapa komponen untuk menciptkan sekolah yang damai, antara lain: kebijakan, interaksi, sarana dan prasarana serta Promosi. Semua komponen tersebut memiliki hubungan yang saling berkaitan dalam hal menciptkan lingkungan sekolah yang damai, sebagai contoh, sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah tentang lingkungan sekolah yang damai akan memerlukan sebuah interaksi, misalkan interaksi antara sekolah dengan orang tua, sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung sekolah damai, sebagai contoh sekolah memiliki taman bacaan, tempat ibadah, toilet tang bersih dan lain-lannya, serta sarana promosi sekolah yang mendukung, seperti contoh adalah sekolah memiliki medsos yang bisa di lihat oleh semua orang tentang kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah.
Kesimpulan dari topik-topik diatas adalah, manusia tidak bisa menghindari yang namanya keberagaman, namun manusia dapat membuat keberagaman tersebut menjadi lingkungan yang damai, harmonis serta aman, dengan cara saling menghargai dan menumbuhkan sikap toleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H