Mohon tunggu...
Zefanya Pilar Tiarso
Zefanya Pilar Tiarso Mohon Tunggu... Lainnya - .

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Raket

Spain Masters 2023: Kemenangan Gregoria, Harapan Kami Semua

3 April 2023   17:08 Diperbarui: 3 April 2023   17:16 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gregoria berpose usai memenangkan gelar BWF World Junior Championships. Sumber gambar: Grid.id.

Pecah telor! Setelah melewati berbagai rintangan sulit, Gregoria Mariska Tunjung akhirnya berhasil memenangkan gelar BWF World Tour Super Series untuk pertama kalinya. Gelar tersebut ia raih di Madrid dalam gelaran Spain Masters 2023 setelah mengalahkan Pusarla Sindhu. Gelar ini menjadi lebih spesial karena Gregoria berhasil menaklukkan Sindhu dengan skor telak dan identik yaitu 21-8, 21-8. 

Sektor tunggal putri bagi Indonesia merupakan mimpi indah dan mimpi buruk sekaligus. Bagaimana tidak, sektor inilah yang menjadi pembuka 'keran' emas Olimpiade Indonesia dengan Susi Susanti sebagai pahlawan di Barcelona 1992. Namun, sektor tunggal putri juga yang kerap menerima hujatan dan makian dari para pecinta bulu tangkis di tanah air. 

Setelah era Susi Susanti, dan tentunya Mia Audina yang meraih medali perak Olimpiade 1996, dapat dibilang prestasi Indonesia pada sektor tunggal putri terus menurun. Nama-nama seperti Maria Kristin, Adriyanti Firdasari, sampai Lindaweni Fanetri seakan tidak bisa berbicara banyak di kancah internasional. Selain medali perunggu dari Maria Kristin di Olimpiade Beijing 2008, tunggal putri Indonesia lebih sering berkutat pada performanya yang inkonsisten ketimbang bisa melangkah jauh pada turnamen-turnamen internasional.

Kedatangan anak muda bernama Gregoria Mariska Tunjung sempat membuat pecinta bulu tangkis di tanah air memiliki harapan pada sektor tunggal putri. Di usia mudanya, Gregoria berhasil menjadi runner-up di Asian Junior Championships 2016 serta juara di BWF World Championship 2017. Deretan prestasi dalam dua tahun beruntun pada turnamen bergengsi antara pemain-pemain muda tersebut menjadi alasan kuat bahwa memberi harapan kepada Gregoria tidaklah salah.

Gregoria berpose usai memenangkan gelar BWF World Junior Championships. Sumber gambar: Grid.id.
Gregoria berpose usai memenangkan gelar BWF World Junior Championships. Sumber gambar: Grid.id.

Beban yang ditanggung Gregoria memanglah berat karena pebulutangkis yang akrab disapa 'Jorji' ini harus memikul beban sebagai tunggal putri nomor 1 milik Indonesia saat usianya baru menginjak kepala dua. Dengan ekspektasi publik yang juga tinggi usai prestasi gemilangnya di usia muda, sepertinya justru membuat Gregoria grogi. Gregoria tampak belum bisa menemukan ritme bermainnya, kekalahan demi kekalahan terus menghantui dirinya.

Namun berbagai hujatan maupun makian yang terus ditujukan pada dirinya justru tidak membuat Gregoria terjatuh. Ia kembali bangkit dan mencoba untuk terus konsisten meningkatkan permainannya. Di tahun 2022, terlihat peningkatan dari seorang Gregoria Mariska Tunjung yang membuat harapan publik kembali menguap, meski masih belum bisa meraih gelar BWF World Tour Super Series, namun Jorji berhasil mencapai Final Australia Open 2022, walau akhirnya harus rela takluk atas An Se-Young.

Peningkatan permainan di tahun 2022 membuat pecinta bulu tangkis di Indonesia tentunya hanya memiliki satu harapan bagi Gregoria pada tahun 2023: Konsisten. Hal itulah yang juga mencoba ditunjukkan oleh Jorji pada awal tahun ini. Meskipun belum bisa melangkah jauh pada tiga turnamen di bulan Januari, namun Gregoria berhasil dua kali menaklukkan salah satu tunggal putri andalan China, He Bing Jiao.

Memasuki bulan Maret dengan tur Eropa, Gregoria berhasil mencapai perempat final All England, hanya takluk tipis melalui rubber game dari pemain unggulan, Chen Yu Fei. Meskipun harus kembali mengakui keunggulan lawan, banyak yang menyanjung peningkatan permainan Gregoria. Peningkatan tersebut kembali ditunjukkan ketika Gregoria berhasil mencapai babak Semifinal Swiss Open, hanya takluk tipis saja melalui rubber game melawan Pornpawee Chochuwong.

Gregoria Mariska Tunjung. Sumber Gambar: detikSport
Gregoria Mariska Tunjung. Sumber Gambar: detikSport

Tidak bisa berlarut-larut dalam kekalahan, Gregoria Mariska Tunjung langsung terbang ke Madrid untuk bermain di Spain Masters. Berhasil menang cukup mudah melawan Kirsty Gilmour di babak 32 besar, Gregoria harus susah payah menghadapi Kim Ga Eun, namun kemenangan ini justru membuktikan mentalitas Gregoria yang kian meningkat, pasalnya ia sempat tertinggal 17-20 di babak penentuan namun berhasil membalikkan keadaan menjadi 23-21.

Sepertinya kemenangan tersebut memberi booster bagi Jorji sehingga dapat menang dua game saja melawan Line Christophersen di babak perempat final. Di semifinal, Gregoria sudah dihadang wakil tuan rumah yang sekaligus unggulan pertama yaitu Carolina Marin. Tampil di hadapan publik sendiri, Marin tampak percaya diri sehingga bisa menang mudah di game pertama. Melihat skor dan gestur yang ada, sepertinya Gregoria sudah 'kalah sebelum bertanding'.

Namun siapa sangka, Gregoria justru berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan 21-15 serta 21-10 di game kedua dan ketiga yang mengantarkannya ke Final BWF World Tour Super Series untuk kedua kalinya. Di babak Final, Gregoria harus menghadapi Pusarla Sindhu, pebulutangkis yang tidak pernah dikalahkannya dalam 7 kali pertemuan. Kembali bertarung sebagai underdog, Gregoria lagi-lagi menunjukkan kualitasnya dengan kemenangan dua game langsung yang membuat ia, untuk pertama kalinya, berhasil menjuarai BWF World Tour Super Series. 

Gregoria berdiri di podium tertinggi Spain Masters 2023. Sumber Gambar: Radar Cirebon.
Gregoria berdiri di podium tertinggi Spain Masters 2023. Sumber Gambar: Radar Cirebon.

Kemenangan Gregoria ini merupakan jawaban dari kerja keras tiada henti yang ia lakukan. Meskipun menuai banyak kritik, hujatan, dan bahkan makian, namun Gregoria jelas tidak tumbang. Wanita kelahiran tahun 1999 ini terus menunjukkan kualitasnya sebagai tunggal putri yang layak diperhitungkan di kancah dunia.  Patut dinanti kiprah Gregoria ke depannya.

Pada akhirnya, bagaimanapun, saat ini Gregoria Mariska Tunjung adalah tunggal putri nomor satu Indonesia. 

Gregoria Mariska Tunjung adalah harapan bagi Indonesia. 

Teruslah berjuang, Gregoria! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun