Tidak bisa berlarut-larut dalam kekalahan, Gregoria Mariska Tunjung langsung terbang ke Madrid untuk bermain di Spain Masters. Berhasil menang cukup mudah melawan Kirsty Gilmour di babak 32 besar, Gregoria harus susah payah menghadapi Kim Ga Eun, namun kemenangan ini justru membuktikan mentalitas Gregoria yang kian meningkat, pasalnya ia sempat tertinggal 17-20 di babak penentuan namun berhasil membalikkan keadaan menjadi 23-21.
Sepertinya kemenangan tersebut memberi booster bagi Jorji sehingga dapat menang dua game saja melawan Line Christophersen di babak perempat final. Di semifinal, Gregoria sudah dihadang wakil tuan rumah yang sekaligus unggulan pertama yaitu Carolina Marin. Tampil di hadapan publik sendiri, Marin tampak percaya diri sehingga bisa menang mudah di game pertama. Melihat skor dan gestur yang ada, sepertinya Gregoria sudah 'kalah sebelum bertanding'.
Namun siapa sangka, Gregoria justru berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan 21-15 serta 21-10 di game kedua dan ketiga yang mengantarkannya ke Final BWF World Tour Super Series untuk kedua kalinya. Di babak Final, Gregoria harus menghadapi Pusarla Sindhu, pebulutangkis yang tidak pernah dikalahkannya dalam 7 kali pertemuan. Kembali bertarung sebagai underdog, Gregoria lagi-lagi menunjukkan kualitasnya dengan kemenangan dua game langsung yang membuat ia, untuk pertama kalinya, berhasil menjuarai BWF World Tour Super Series.Â
Kemenangan Gregoria ini merupakan jawaban dari kerja keras tiada henti yang ia lakukan. Meskipun menuai banyak kritik, hujatan, dan bahkan makian, namun Gregoria jelas tidak tumbang. Wanita kelahiran tahun 1999 ini terus menunjukkan kualitasnya sebagai tunggal putri yang layak diperhitungkan di kancah dunia. Â Patut dinanti kiprah Gregoria ke depannya.
Pada akhirnya, bagaimanapun, saat ini Gregoria Mariska Tunjung adalah tunggal putri nomor satu Indonesia.Â
Gregoria Mariska Tunjung adalah harapan bagi Indonesia.Â
Teruslah berjuang, Gregoria!Â