Mohon tunggu...
Zefanya Pilar Tiarso
Zefanya Pilar Tiarso Mohon Tunggu... Lainnya - .

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Representasi Feminisme dalam "The Queen's Gambit" (2020)

6 November 2021   13:45 Diperbarui: 6 November 2021   13:55 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Feminisme. Foto: Roomme

The Queen's Gambit merupakan serial dengan penuh strategi dan ketegangan sehingga penonton bisa ikut merasakan atmosfir pertandingan catur yang seru.

Ditambah lagi, cerita perjalanan hidup Beth Harmon dari kecil hingga dewasa yang dikemas secara menarik membuat The Queen's Gambit menjadi salah satu serial paling populer di dunia.

Feminisme Dalam The Queen's Gambit

The Queen's Gambit tentunya tidak hanya berhasil mengubah persepsi orang bahwa catur itu membosankan, namun serial ini juga berhasil memunculkan representasi feminisme di dalamnya.

Representasi feminisme dalam serial ini sudah tergambar sejak awal, di mana tokoh utamanya adalah seorang wanita.

Serial ini memunculkan beberapa permasalahan dalam kesetaraan gender yang seringkali nampak di dunia nyata.

Sejak awal, dapat terlihat bahwa ada diskriminasi terhadap Beth Harmon hanya karena gender-nya. Hal tersebut dapat dilihat ketika Beth awalnya ditolak untuk belajar dan bermain catur karena dirinya seorang wanita.

Tumbuh dewasa, Beth Harmon juga seringkali diremehkan kualitasnya sebagai pecatur wanita, seperti misalnya saat pendaftaran turnamen, Beth diminta untuk bergabung ke turnamen kecil terlebih dahulu daripada langsung menuju ke turnamen besar.

Terlihat juga dari awal episode hingga akhir, Beth Harmon selalu menghadapi lawan main seorang pria yang digambarkan memiliki tingkat intelegensi tinggi.

Beth Harmon menghadapi salah satu pecatur pria, Borgov. Foto: Hitc
Beth Harmon menghadapi salah satu pecatur pria, Borgov. Foto: Hitc

Ditambah lagi setting ceritanya yang berada pada tahun 1960-an, di mana perempuan saat itu masih dianggap lemah, apalagi jika perempuan tersebut menjadi seorang atlet.

Namun, segala anggapan tentang budaya patriarki ini berhasil dipatahkan dalam film-nya karena Beth Harmon akhirnya sukses menjadi atlet internasional yang mengalahkan banyak pria-pria unggulan dari berbagai penjuru dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun