Mohon tunggu...
Zefanya Pilar Tiarso
Zefanya Pilar Tiarso Mohon Tunggu... Lainnya - .

Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Representasi Feminisme dalam "The Queen's Gambit" (2020)

6 November 2021   13:45 Diperbarui: 6 November 2021   13:55 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster The Queen's Gambit. Foto: IMDb

Setiap kali mendengar judul The Queen's Gambit, maka biasanya yang terpikir di awal adalah sebuah serial tentang catur.

Padahal apabila dilihat secara seksama, The Queen's Gambit tidak hanya menceritakan tentang perjalanan seorang wanita menjadi atlet catur, tetapi juga terdapat unsur feminisme di dalamnya.

Lalu seperti apa feminisme di dalam serial The Queen's Gambit?

Yuk, simak sampai akhir!

Definisi Feminisme

Ilustrasi Feminisme. Foto: Roomme
Ilustrasi Feminisme. Foto: Roomme

Nama 'Feminisme' pertama kali muncul pada abad ke-19 sebagai perjuangan untuk menghapus perbudakan di Amerika Serikat. Meskipun begitu, gerakan maupun ide dari feminisme ini sudah ada sejak lama.

Secara umum, feminisme dapat diartikan sebagai gerakan yang memperjuangkan kesetaraan gender antara perempuan dengan laki-laki.

Namun seringkali feminisme disalahartikan sebagai gerakan yang menginginkan perempuan untuk menjadi lebih superior ketimbang laki-laki.

Padahal tujuan feminisme secara murni adalah menuntut agar perempuan memiliki hak yang sama seperti laki-laki, seperti hak untuk memperoleh pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk berpendapat, dan lain sebagainya.

Dilansir dari magdalene.co, terdapat delapan aliran feminisme, di antaranya yaitu:

  1. Feminisme Liberal, menitikberatkan terhadap kebebasan individu bagi perempuan.
  2. Feminisme Radikal, berfokus pada hal-hal mendasar atas ketimpangan yang terjadi terhadap perempuan.
  3. Feminisme Marxis-Sosialis, berfokus untuk membebaskan perempuan dari pengotakan patriarki, seks, kelas, maupun kapitalisme.
  4. Feminisme Psikoanalis Gender, menyatakan bahwa feminisme dipengaruhi oleh konstruksi sosial bukan karena biologi perempuan.
  5. Feminisme Eksistensialis, mendukung perempuan untuk menjadikan dirinya sebagai subjek yang diinginkan.
  6. Feminisme Pasca Modern, menerima kembali feminitas sebagai konstruksi gender perempuan dalam masyarakat.
  7. Feminisme Multikultural dan Global, mengenalkan cara pandang bahwa perempuan itu heterogen.
  8. Ekofeminisme, menitikberatkan pada hubungan perempuan terhadap ekologi di sekitarnya.

The Queen's Gambit (2020)


The Queen's Gambit adalah serial original Netflix yang rilis pada tanggal 23 Oktober 2020. Serial ini memiliki tujuh episode dari awal hingga akhir, dengan masing-masing episode-nya berdurasi 46 sampai 67 menit.

The Queen's Gambit menceritakan perjalanan seorang wanita bernama Beth Harmon yang diperankan oleh Anya Taylor-Joy untuk menjadi atlet catur internasional.

Judul 'The Queen's Gambit' sendiri diambil dari salah satu strategi opening catur yang juga tampak seringkali digunakan Beth Harmon dalam serial tersebut.

Sejak episode awal, penonton akan melihat perkembangan Beth Harmon dari dirinya kecil, belajar catur, tumbuh dewasa, sampai akhirnya sukses menjadi atlet Internasional.

Beth Harmon yang sedari kecil sudah menjadi yatim piatu, memaksa dirinya untuk tinggal di panti asuhan. Di panti asuhan inilah, Beth Harmon akhirnya bertemu dengan seseorang yang mengajarinya bermain catur.

Scene pertama kali Beth Harmon mengenal catur. Foto: Cnet
Scene pertama kali Beth Harmon mengenal catur. Foto: Cnet

Di panti asuhan juga, Beth Harmon mengenal obat penenang yang membuatnya sempat mengalami kecanduan obat-obatan di masa remaja.

Setelah keluar dari panti asuhan karena diadopsi oleh sepasang suami-istri, Beth Harmon akhirnya mengikuti turnamen pertamanya yang membuat namanya langsung terkenal.

Dari situlah, perjalanan Beth Harmon menjadi atlet Internasional dengan mengalahkan berbagai pecatur-pecatur hebat dimulai dengan ambisi untuk menjadi juara dunia.

Meskipun hanya menceritakan tentang perjalanan hidup seseorang dengan bermain catur, namun The Queen's Gambit berhasil mengubah persepsi orang bahwa catur itu membosankan dan 'gitu-gitu aja'.

The Queen's Gambit merupakan serial dengan penuh strategi dan ketegangan sehingga penonton bisa ikut merasakan atmosfir pertandingan catur yang seru.

Ditambah lagi, cerita perjalanan hidup Beth Harmon dari kecil hingga dewasa yang dikemas secara menarik membuat The Queen's Gambit menjadi salah satu serial paling populer di dunia.

Feminisme Dalam The Queen's Gambit

The Queen's Gambit tentunya tidak hanya berhasil mengubah persepsi orang bahwa catur itu membosankan, namun serial ini juga berhasil memunculkan representasi feminisme di dalamnya.

Representasi feminisme dalam serial ini sudah tergambar sejak awal, di mana tokoh utamanya adalah seorang wanita.

Serial ini memunculkan beberapa permasalahan dalam kesetaraan gender yang seringkali nampak di dunia nyata.

Sejak awal, dapat terlihat bahwa ada diskriminasi terhadap Beth Harmon hanya karena gender-nya. Hal tersebut dapat dilihat ketika Beth awalnya ditolak untuk belajar dan bermain catur karena dirinya seorang wanita.

Tumbuh dewasa, Beth Harmon juga seringkali diremehkan kualitasnya sebagai pecatur wanita, seperti misalnya saat pendaftaran turnamen, Beth diminta untuk bergabung ke turnamen kecil terlebih dahulu daripada langsung menuju ke turnamen besar.

Terlihat juga dari awal episode hingga akhir, Beth Harmon selalu menghadapi lawan main seorang pria yang digambarkan memiliki tingkat intelegensi tinggi.

Beth Harmon menghadapi salah satu pecatur pria, Borgov. Foto: Hitc
Beth Harmon menghadapi salah satu pecatur pria, Borgov. Foto: Hitc

Ditambah lagi setting ceritanya yang berada pada tahun 1960-an, di mana perempuan saat itu masih dianggap lemah, apalagi jika perempuan tersebut menjadi seorang atlet.

Namun, segala anggapan tentang budaya patriarki ini berhasil dipatahkan dalam film-nya karena Beth Harmon akhirnya sukses menjadi atlet internasional yang mengalahkan banyak pria-pria unggulan dari berbagai penjuru dunia.

Pada salah satu scene, Beth Harmon juga digambarkan kecewa karena media hanya memandangnya berdasarkan gender, bukan berdasarkan kualitasnya sebagai seorang atlet catur.

Selain itu, banyak scene dari Beth Harmon yang juga menggambarkan bahwa seorang wanita tidak layak diremehkan, karena wanita juga memiliki kualitas yang sama dengan pria dan layak untuk memperjuangkan kesetaraannya.

Di akhir episode, The Queen's Gambit berhasil menaklukkan budaya patriarki dengan memperlihatkan kesuksesan seorang wanita dalam mematahkan bahwa catur adalah permainan atau pun olahraga pria.

Sumber Referensi

Hutama, N.T. (2020, Desember 31). Representasi Gender dan Budaya Patriarki dalam Serial The Queen's Gambit 2020. Kumparan. Diakses melalui kumparan.com.

Jonesy. (2021, Januari 11). 8 Aliran Feminisme yang Perlu Kamu Ketahui. Magdalene. Diakses melalui magdalene.co.

Melati, N. M. (2019, Mei-April). Apa yang Perlu Diketahui Tentang Dasar-Dasar Feminisme. BaktiNews. Diakses melalui baktinews.bakti.or.id.

Rahmadania, S. R. (2020, April 22). Apa Itu Feminisme. Herstory. Diakses melalui herstory.co.id.

Voi. (2020, November 23). The Queen's Gambit: Chess And Female Gender. Voi. Diakses melalui voi.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun