Kehilangan Kemampuan dalam Bekerja
Pekerja yang terpajan bahan kimia ototoksik dalam jangka waktu panjang dapat mengalami penurunan kemampuan kognitif dan pendengaran sehingga ia tidak akan mampu lagi bekerja sebaik dan seproduktif sebelum terkena CIHL.
Kehilangan Kemampuan dalam Berkomunikasi
Apabila pekerja mengalami CIHL, kemungkinan besar ia akan mengalami penurunan kecakapan dalam berbicara sehingga ia akan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Kehilangan Kemampuan dalam Berdiri Tegak
Ototoksik yang bersifat vestibulotoksikan mampu merusak vestibulokoklear di dalam telinga yang berfungsi sebagai penentu orientasi dan keseimbangan. Apabila bagian ini rusak, pekerja akan mengalami kesulitan dalam berdiri dan berjalan.
Kerusakan Sistem Saraf Kronis
Salah satu zat yang bersifat ototoksik adalah merkuri. Merkuri merupakan zat yang sangat beracun pada sistem saraf sehingga selain terkena CIHL, pekerja juga dapat mengalami kerusakan sistem saraf lainnya.
Pajanan bahan kimia ototoksik dapat ditemukan pada berbagai sektor industri meliputi manufaktur, pertambangan, utilitas, konstruksi, dan pertanian. Tidak hanya itu, aktivitas pekerjaan yang berisiko tinggi terpajan kebisingan dapat menambah efek aditif dan sinergis ketika dikombinasikan dengan pajanan bahan kimia ototoksik. Contohnya adalah aktivitas pencetakan, pengecatan, pemadaman kebakaran, penyemprotan pestisida, dan lain sebagainya.Â
Maka dari itu, diperlukan beberapa upaya pencegahan dan pengendalian yang perlu dipahami dan dilakukan oleh para pekerja, diantaranya:
Kenali Bahan Kimia di Tempat Kerja