Mohon tunggu...
Pika
Pika Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Melukis/menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Cinta Abadi Ibu dan Anak Autis" melalui Puisi "Malaikat Juga Tahu" Karya Dee Lestari

8 Maret 2024   09:11 Diperbarui: 8 Maret 2024   09:33 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasih sayang adalah sikap saling mengasihi dan menghormati semua ciptaan Allah.Allah Swt, memerintahkan kita berbuat kasih sayang kepada sesama manusia.

Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tentu sudah tidak bisa diragukan lagi. Beragam cara dilakukan seorang ibu agar anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang yang memiliki budi pekerti baik dan berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban setiap anak untuk berbakti dan menyayangi seorang ibu.

Ibu ibarat sosok malaikat tanpa sayap yang bersedia memberikan seluruh kasihnya. Beliau pun terus memberikan doa kepada sang anak dalam setiap ibadahnya.

Seperti dalam puisi yg berjudul "Malaikat Juga Tahu" Karya Dee Lestari 

Lelahmu jadi lelahku juga

Bahagiamu, bahagiaku pasti

Berbagi, takdir kita selalu

Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku

Membuktikan kepadamu ada cinta yang nyata 

Setia, hadir setiap hari

Tak tega biarkan kau sendiri

Meski sering kali kau malah asyik sendiri

Karena kau tak lihat

Terkadang malaikat tak bersayap

Tak cemerlang, tak rupawan

Namun kasih ini, silahkan kau adu

Malaikat juga tahu

Siapa yang jadi juaranya.

Pada bait pertama puisi tersebut menjelaskan pengorbanan ibu demi membahagiakan anaknya.

Pada bait kedua puisi "Malaikat juga tahu" penulis menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Sosok ibu selalu digambarkan dengan orang yang penuh kasih sayang, kedamaian, pengorbanan dan pengabdian yang tiada pamrih. Peran ibu sangat besar bagi tumbuh-kembangnya anak, dan dalam mewarnai corak sebuah generasi.

Hampamu takkan hilang semalam

Oleh pacar impian. Tetapi kesempatan

Untukku yang mungkin tak sempurna

Tapi siap untuk diuji

Kupercaya diri, cintakulah yg sejati.

Cinta adalah suatu ungkapan emosi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang timbul dalam diri seseorang. 

Anak autis juga merasakan jatuh cinta, hanya saja dia tidak tahu aturan-aturan sosial.

Namun kau tak lihat

Terkadang malaikat tak bersayap,

Tak cemerlang, tak rupawan,

Namun kasih ini, silahkan kau adu

Malaikat juga tahu

Siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani

Dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti

Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat.

Di bait ini menceritakan, Anak autis yang merasakan jatuh cinta, hanya saja dia tidak tahu aturan-aturan sosial. Layaknya anak lain yang mulai masuk masa pubertas dan tertarik dengan lawan jenis, anak autis pun mengalami hal yang sama. Lantas bagaimana ya bila anak autis jatuh cinta?

Remaja autis sama dengan remaja-remaja lainnya yang juga bisa merasakan cinta. Bisa dengan teman sebaya atau bahkan gurunya sendiri.

Namun karena seringkali mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, anak autis biasanya tidak mengungkapkan cintanya dengan kata-kata, melainkan dengan tingkah laku. Ditambah lagi, kebanyakan anak autis belum paham dengan aturan sosial yang ada di masyarakat, sehingga terkadang ia salah dalam mengungkapkan cinta.

Di puisi ini mengajarkan kita betapa hebatnya seorang ibu, cintanya, kasih sayang nya terhadap anak istimewa, seorang ibu yang bagaikan Malaikat bagi anaknya. Di sisi lain juga puisi ini menceritakan cintanya anak autis terhadap seseorang yang tidak bisa untuk di miliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun