Kasih sayang adalah sikap saling mengasihi dan menghormati semua ciptaan Allah.Allah Swt, memerintahkan kita berbuat kasih sayang kepada sesama manusia.
Kasih sayang seorang ibu kepada anaknya tentu sudah tidak bisa diragukan lagi. Beragam cara dilakukan seorang ibu agar anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang yang memiliki budi pekerti baik dan berguna bagi orang lain. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban setiap anak untuk berbakti dan menyayangi seorang ibu.
Ibu ibarat sosok malaikat tanpa sayap yang bersedia memberikan seluruh kasihnya. Beliau pun terus memberikan doa kepada sang anak dalam setiap ibadahnya.
Seperti dalam puisi yg berjudul "Malaikat Juga Tahu" Karya Dee LestariÂ
Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu, bahagiaku pasti
Berbagi, takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati
Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan kepadamu ada cinta yang nyataÂ
Setia, hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya.
Pada bait pertama puisi tersebut menjelaskan pengorbanan ibu demi membahagiakan anaknya.
Pada bait kedua puisi "Malaikat juga tahu" penulis menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Sosok ibu selalu digambarkan dengan orang yang penuh kasih sayang, kedamaian, pengorbanan dan pengabdian yang tiada pamrih. Peran ibu sangat besar bagi tumbuh-kembangnya anak, dan dalam mewarnai corak sebuah generasi.
Hampamu takkan hilang semalam
Oleh pacar impian. Tetapi kesempatan
Untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri, cintakulah yg sejati.
Cinta adalah suatu ungkapan emosi yang kuat dan ketertarikan pribadi. Cinta juga bisa diartikan sebagai perasaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang timbul dalam diri seseorang.Â
Anak autis juga merasakan jatuh cinta, hanya saja dia tidak tahu aturan-aturan sosial.
Namun kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap,
Tak cemerlang, tak rupawan,
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus kutemani
Dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri
Namun tak kau lihat.
Di bait ini menceritakan, Anak autis yang merasakan jatuh cinta, hanya saja dia tidak tahu aturan-aturan sosial. Layaknya anak lain yang mulai masuk masa pubertas dan tertarik dengan lawan jenis, anak autis pun mengalami hal yang sama. Lantas bagaimana ya bila anak autis jatuh cinta?
Remaja autis sama dengan remaja-remaja lainnya yang juga bisa merasakan cinta. Bisa dengan teman sebaya atau bahkan gurunya sendiri.
Namun karena seringkali mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, anak autis biasanya tidak mengungkapkan cintanya dengan kata-kata, melainkan dengan tingkah laku. Ditambah lagi, kebanyakan anak autis belum paham dengan aturan sosial yang ada di masyarakat, sehingga terkadang ia salah dalam mengungkapkan cinta.
Di puisi ini mengajarkan kita betapa hebatnya seorang ibu, cintanya, kasih sayang nya terhadap anak istimewa, seorang ibu yang bagaikan Malaikat bagi anaknya. Di sisi lain juga puisi ini menceritakan cintanya anak autis terhadap seseorang yang tidak bisa untuk di miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H