![[Puisi] Cinta Tak Berujung](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/10/05/whatsapp-image-2024-02-27-at-18-43-59-6700319d34777c64d0502432.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
![[Puisi] Sumpah Pemuda Selamanya Akan Abadi](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/10/28/whatsapp-image-2024-10-28-at-16-11-16-671f56c6c925c46a10787e02.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski sering kali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat
Terkadang malaikat tak bersayap
Tak cemerlang, tak rupawan
Namun kasih ini, silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya.
Pada bait pertama puisi tersebut menjelaskan pengorbanan ibu demi membahagiakan anaknya.
Pada bait kedua puisi "Malaikat juga tahu" penulis menggambarkan rasa kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
Sosok ibu selalu digambarkan dengan orang yang penuh kasih sayang, kedamaian, pengorbanan dan pengabdian yang tiada pamrih. Peran ibu sangat besar bagi tumbuh-kembangnya anak, dan dalam mewarnai corak sebuah generasi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!