Malaikat juga tahu
Siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus kutemani
Dan kau s'lalu bercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri
Namun tak kau lihat.
Di bait ini menceritakan, Anak autis yang merasakan jatuh cinta, hanya saja dia tidak tahu aturan-aturan sosial. Layaknya anak lain yang mulai masuk masa pubertas dan tertarik dengan lawan jenis, anak autis pun mengalami hal yang sama. Lantas bagaimana ya bila anak autis jatuh cinta?
Remaja autis sama dengan remaja-remaja lainnya yang juga bisa merasakan cinta. Bisa dengan teman sebaya atau bahkan gurunya sendiri.
Namun karena seringkali mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, anak autis biasanya tidak mengungkapkan cintanya dengan kata-kata, melainkan dengan tingkah laku. Ditambah lagi, kebanyakan anak autis belum paham dengan aturan sosial yang ada di masyarakat, sehingga terkadang ia salah dalam mengungkapkan cinta.
Di puisi ini mengajarkan kita betapa hebatnya seorang ibu, cintanya, kasih sayang nya terhadap anak istimewa, seorang ibu yang bagaikan Malaikat bagi anaknya. Di sisi lain juga puisi ini menceritakan cintanya anak autis terhadap seseorang yang tidak bisa untuk di miliki.