Mohon tunggu...
Pijar Septa P
Pijar Septa P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bersantai memandang alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Imunitas Kedaulatan: Benteng Terakhir Melawan Neo-Kolonialisme di Indonesia

2 Desember 2024   05:30 Diperbarui: 2 Desember 2024   07:07 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E. Papua sebagai Simbol Perlawanan

Papua menjadi contoh konkret bagaimana imunitas kedaulatan diuji dalam menghadapi neo-kolonialisme. Eksploitasi sumber daya alam yang tidak adil, isu separatisme, dan intervensi asing dalam bentuk tekanan politik menjadi tantangan utama di wilayah ini. Namun, kebijakan otonomi khusus yang ditingkatkan, pembangunan infrastruktur, serta pengelolaan sumber daya alam yang lebih adil dapat menjadi solusi untuk memperkuat kedaulatan Indonesia di Papua.

Kesimpulan

Neo-kolonialisme di Indonesia adalah ancaman nyata yang harus dihadapi dengan serius. Dalam menghadapi tantangan ini, imunitas kedaulatan menjadi benteng terakhir untuk melindungi hak-hak bangsa Indonesia atas wilayah, sumber daya, dan masa depannya. Dengan memperkuat ekonomi nasional, melestarikan budaya, dan memanfaatkan diplomasi internasional, Indonesia dapat melawan tekanan dari kekuatan eksternal yang berusaha mengendalikan kebijakan dan sumber dayanya.

Indonesia memiliki potensi besar untuk berdiri sebagai negara yang mandiri dan berdaulat. Namun, ini membutuhkan komitmen dari seluruh elemen bangsa untuk melindungi kedaulatan dari segala bentuk ancaman neo-kolonialisme. Sebagai negara dengan sejarah panjang perjuangan melawan kolonialisme, Indonesia harus terus menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi asing dalam bentuk apa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun