Mohon tunggu...
Piggi Cahya Muhamad
Piggi Cahya Muhamad Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketing

Peace, Equal, Love, Empathy, Respect

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini Dia 5 Tipe Prokrastinator: Kamu Termasuk yang Mana?

28 Mei 2023   17:21 Diperbarui: 28 Mei 2023   17:29 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Procrastination | Sumber Gambar: Durham University

Siapa di sini yang suka menunda-nunda pekerjaan? Mungkin kita semua pernah mengalaminya, ya. Prokrastinasi, suatu hal yang terkenal di kalangan anak muda saat ini. Tapi tahukah kamu bahwa sebenarnya ada beberapa tipe prokrastinator yang berbeda? Yuk, mari kita bahas lima tipe prokrastinator yang mungkin kamu temui, dan lihat di mana kamu berada!

1. Perfectionist Prokrastinator

Kamu yang termasuk tipe prokrastinator ini sangat mementingkan kualitas dan keberhasilan. Kamu ingin melakukan segalanya dengan sempurna dan takut membuat kesalahan. Namun, seringkali rasa takut itu malah membuatmu menunda pekerjaan, karena kamu takut hasilnya tidak akan sesuai dengan harapanmu. "Aku belum siap," "Aku tidak cukup baik," atau "Ini belum sempurna" adalah beberapa kalimat yang sering terlontar dari mulutmu.

Namun, perlu kamu tahu, kesempurnaan itu hampir tidak mungkin dicapai. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Cobalah untuk mengakui bahwa kemajuan lebih penting daripada kesempurnaan. Jangan biarkan rasa takut akan kegagalan menghentikanmu untuk memulai atau menyelesaikan pekerjaan. Ingatlah, kesalahan adalah guru terbaik yang akan membantumu tumbuh dan berkembang.

2. Distracted Prokrastinator

Kamu yang termasuk tipe prokrastinator ini mudah teralihkan oleh segala macam godaan di sekitarmu. Ketika kamu sedang bekerja atau belajar, mungkin kamu seringkali tergoda untuk membuka media sosial, menonton video lucu di YouTube, atau bahkan membersihkan kamarmu yang sebenarnya bisa ditunda. Kamu merasa sulit untuk fokus dan sering kehilangan waktu karena kegiatan yang tidak produktif.

Penting untuk menyadari bahwa distraksi adalah musuh utama produktivitasmu. Cobalah untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari gangguan, seperti mematikan pemberitahuan di ponselmu atau menggunakan aplikasi yang memblokir akses ke media sosial selama jangka waktu tertentu. Buat jadwal yang jelas dan atur waktu untuk bekerja atau belajar tanpa gangguan. Dengan membatasi distraksi, kamu akan lebih mudah untuk tetap fokus dan menyelesaikan pekerjaan dengan efektif.

3. Overwhelmed Prokrastinator

Tipe prokrastinator ini biasanya terjadi ketika kamu merasa terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan atau tugas yang terlalu sulit untuk diatasi. Kamu merasa kewalahan dan tidak tahu harus mulai dari mana. Sebagai akibatnya, kamu seringkali menunda-nunda pekerjaan tersebut karena tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Untuk mengatasi rasa kewalahan ini, cobalah untuk memecah tugas yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Buatlah daftar prioritas dan atur waktu untuk setiap tugas. Dengan memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, kamu akan merasa lebih terorganisir dan lebih mudah menghadapinya. Jangan lupa juga untuk memberikan reward kecil setelah menyelesaikan setiap bagian tugas, agar kamu tetap termotivasi.

4. Last-Minute Prokrastinator

Tipe prokrastinator ini mungkin yang paling banyak dikenal di kalangan kita. Kamu yang termasuk tipe ini suka menunda pekerjaan sampai-sampai harus mengerjakannya dalam waktu yang sangat terbatas. Kamu berpikir bahwa kamu dapat bekerja lebih baik di bawah tekanan dan meremehkan waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.

Namun, seringkali bekerja dalam tekanan waktu hanya akan meningkatkan tingkat stresmu dan kualitas pekerjaanmu mungkin tidak optimal. Cobalah untuk menghargai waktu dan membuat jadwal yang realistis. 

Buatlah tenggat waktu yang lebih awal daripada yang sebenarnya, sehingga kamu memiliki waktu untuk mereview dan memperbaiki pekerjaanmu. Dengan menghindari kebiasaan menunda hingga akhir, kamu akan mengurangi stres dan menghasilkan kualitas pekerjaan yang lebih baik.

5. Fearful Prokrastinator

Kamu yang termasuk tipe prokrastinator ini cenderung menunda-nunda pekerjaan karena rasa takut akan kegagalan atau penilaian negatif dari orang lain. Kamu khawatir bahwa kamu tidak akan bisa memenuhi harapan orang lain atau bahwa mereka akan mengkritikmu. Rasa takut itu membuatmu menunda pekerjaan agar tidak perlu menghadapi kemungkinan kegagalan atau penolakan.

Namun, perlu kamu ingat bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup. Semua orang pernah gagal, dan itu bukanlah akhir dari segalanya. Jangan biarkan rasa takut menghalangimu untuk mencoba dan belajar dari pengalaman. Ingatlah bahwa kamu memiliki nilai dan kemampuan yang unik. Jangan biarkan opini orang lain menentukan nilai dirimu. Lakukan yang terbaik dan berani mencoba, dan hasilnya akan datang dengan sendirinya.

Itulah lima tipe prokrastinator yang mungkin kamu temui. Penting untuk diingat bahwa prokrastinasi adalah kebiasaan yang dapat diubah. Dengan mengenali tipe prokrastinatormu, kamu dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi kecenderungan tersebut. Jadi, mari kita tinggalkan kebiasaan menunda-nunda dan mulailah menjadi lebih produktif!

Referensi:

  • Pychyl, T. A., & Flett, G. L. (2012). Procrastination and self-regulatory failure: An introduction to the special issue. Journal of Rational-Emotive & Cognitive-Behavior Therapy, 30(4), 203-212.
  • Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65-94.
  • Tice, D. M., & Baumeister, R. F. (1997). Longitudinal study of procrastination, performance, stress, and health: The costs and benefits of dawdling. Psychological Science, 8(6), 454-458.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun