Mohon tunggu...
Pietro Netti
Pietro Netti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pribadi Independen, Penghuni Rumah IDE, KARYA & KREASI. Kupang-Nusa Tenggara Timur. \r\n\r\nhttp://pietronetti.blogspot.com, \r\nhttp://rumahmuger.blogspot.com.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mulut Sonde Jaga Badan

9 Februari 2017   02:29 Diperbarui: 9 Februari 2017   02:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Yogapermanwijaya

Menyimak perkembangan akhir-akhir yang sangat menyita perhatian di media-media sosial terkait curhatan sang mantan di twitter: “Saya bertanya kepada Bapak Presiden dan Kapolri, ……”, maka saya tertarik untuk mengekspresikan buah pikiran saya dalam bahasa/dialek Kupang (Bahasa Melayu Kupang).

Judul “Mulut Sonde Jaga Badan” sebenarnya adalah sebuah ungkapan dalam bahasa/dialek Kupang yang kurang lebih memiliki makna yang sama dengan ungkapan “Mulutmu harimaumu”.

Entah mengapa, penggunaan bahasa/dialek Kupang menjadi interest saya untuk mengekspresikan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya saat ini. Yang jelas, sebagai orang Kupang, ulasan dalam bahasa/dialek Kupang ini terasa lebih menohok alias lebih kena-mengena dengan situasi yang terjadi saat ini, dan lebih merepresentasikan apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya.

Semoga hal yang sama bisa juga dirasakan oleh pembaca yang berbahasa Kupang, dan sebisa mungkin dapat dipahami pula oleh pembaca yang tidak berbahasa Kupang (minimal bisa menangkap secara garis besar). Berikut ini adalah ulasan selengkapnya yang sudah diposting juga di timeline facebooksaya pada Rabu (dini hari), 7 Februari 2017:

Sayang juga ee..., mulut sonde jaga badan. Sekarang terima akibat su, bapbo'i. Kena bully abis-abisan to.

Sebenarnya kalo bapbo'i mau tanya Presiden deng Kapolri, na tanya langsung sa to. Bapbo'i kan bukan orang sembarang, mantan ini-itu yang sat hebat pung, masa' dong sond mau dengar bapbo'i pung suara yang suka manyanyi tu.

Bapbo'i ju pake acara pi malata tatafik di daratan maya baru batareak dodolak di situ na, karmana bangsa maya sonde bully bapbo'i rame-rame?! Itu dia pung nama bapbo'i pi balanja hal tu.

Bapbo'i ee...!! Bapbo'i kan mustinya tau orang-orang di ini dunia maya pung sifat deng kelakuan. Ini dunia memang aneh; sejuk deng ganas tergantung musim na. Apalai kek musim sekarang ni yang lagi musim ujan-angin-badai-topan-tornado politik yang rata-rata ada curiga kalo semua bencana yang ada sekarang ni karena gara-gara bapbo'i pung ulah yang kurang simpatik, yang dong bilang cenderung menghasut kelompok yang satu deng kelompok yang laen.

Di ini dunia yang sonde terbatas ni, dia pung orang-orang ju sonde terbatas untuk berkreasi: kreasi bully, kreasi fitnah, kreasi maki ancor, kreasi sumpah serapah, dan sisa yang berikut. Yang di atas dong hela ru'i, podak kas turun, yang di bawah dong kosi dari panta kas talempar pi atas.

Itulah suka-duka meranto di dunia maya, bapbo’i. Yang bodok bisa langsung ketahuan bodoknya walopun dong su berusaha bikin pintar diri atau mangaku-mangaku pintar.

Yang pintar justru hanya sedikit sa yang kelihatan dong pung pintar. Sebenarnya banyak orang pintar ju tapi tartau kanapa dong ju iko-iko bodok ke babi. Mungkin babi su makan buang dong pung otak.

Bapbo'i ee...!! Beta kas ingat sa, kalo bisa tahan diri sadiki ko jang talalu ba curhat di ini dunia. Kan kasian kalo dong kas sama bapbo'i deng orang-orang yang dong pung otak babi su telan buang.

Walopun beta dari dulu sonde talalu suka deng bapbo'i yang kelihatannya cuma sok kalam, sok santun, dan sisa yang berikut, tapi beta tetap menghargai bapbo'i sebagai mantan, yang kalo mau sebut satu per satu pasti panjang lalolak kek ular liuksaen, mantan inilah....mantan itulah...pokoknya liuksaenlah....

Walopun banyak yang bilang bapbo'i tu mantan yang blom bisa move on, yang menderita post power syndrome, yang masih haus kuasa, yang suka caper deng baper, dan (lagi) sisa yang berikut, beta tetap berharap supaya bapbo'i bisa rubah bapbo'i pung sikap deng kelakuan, supaya itu embel-embel negatif dong yang melekat sonde diungkit-ungkit trus.

Kan kasian, bapbo'i bisa liat mantan-mantan di dunia nyata yang lain, dong pung ulah beda (pake banget) dengan bapbo'i pung ulat..., eh...ulah sekarang ini. Bapbo'i jang bikin diri seolah-olah sama kek orang-orang yang su kasi dong pung otak pi babi tu.

Bapbo'i kan seorang negarawan, tunjukkan sikap dan kelakuan seorang negarawan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun