Mohon tunggu...
Pietro Netti
Pietro Netti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pribadi Independen, Penghuni Rumah IDE, KARYA & KREASI. Kupang-Nusa Tenggara Timur. \r\n\r\nhttp://pietronetti.blogspot.com, \r\nhttp://rumahmuger.blogspot.com.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sakitnya Tuh di Sini, di Gigi Ini!

16 Oktober 2015   03:01 Diperbarui: 16 Oktober 2015   03:22 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap rasa sakit menghampiri, resep tersebut kulakukan sebagai senjata pembunuh, dan jreeeng…hilang rasa sakitnya. Begitu seterusnya hingga beberapa hari (malam) lamanya selalu jreeeng... Saya pun tidak perlu merasa kuatir dengan penggunaan resep ini secara berulang-ulang atau secara terus-menerus, karena resep ini sama sekali tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau memberikan efek samping yang merugikan kesehatan secara medis dan tidak menyebabkan overdosis.

Setelah beberapa hari penggunaan resep ini, baru kusadari ternyata ada efek negatifnya juga di samping efek positifnya yang ampuh. Efek positif yang dirasakan adalah memang hilang rasa sakitnya sama sekali, sedangkan efek negatifnya adalah kecapaian dan kurang isterahat. Kenapa kecapaian dan kurang isterahat? Karena berselang hanya beberapa puluh menit atau satu/dua jam, terapi tersebut harus dilakukan lagi dan lagi hingga pagi menjelang, sehingga kesempatan untuk bisa tidur pulas di malam hari sangatlah sedikit. Sebenarnya resep pertama dengan efek positifnya ini sudah membuatku merasa sangat dan sangat nyaman, hanya saja jika melihat dampak negatifnya akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan jiwaku jika kulakukan dalam jangka waktu yang lama.

Akhirnya kuputuskan secara bulat dari lubuk hati terdalam untuk mencoba Resep Kedua yang juga telah kusia-siakan sejak awal penelusuran di mesin google. Dan ternyata resep kedua ini sangat-amat-terlalu ampuh dan mujarab. Rasa sakit yang menyiksa langsung hilang tak berbekas sama sekali, dan tidak perlu lagi melakukan terapi ini berulang-ulang sampai pagi sebagaimana yang kulakukan dengan resep pertama. Ketika rasa sakitnya hilang, tidak kurasakan sedikitpun tanda-tanda bahwa sebelumnya pernah ada rasa sakit yang begitu beratnya di gigi. Sekali lagi hilang tak berbekas. “Aneh bin ajaib!”

“Terima kasih, Tuhan, atas resep yang juga telah kusia-siakan sejak awal!”

Jika diingat-ingat, penerapan resep kedua ini berlangsung hanya sekali atau paling banyak dua kali dalam semalam (rata-rata hanya sekali). Semenjak penggunaan resep kedua ini, tidur lelap di malam hari pun telah menjadi bagian terindah dalam hidupku yang hilang dalam dua bulan terakhir. Resep kedua ini pun sama sekali tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan, karena sebagaimana resep pertama, resep kedua ini pun tidak mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, dan juga tidak (sekali lagi: tidak!) membuat pengguna mengalami overdosis atau ketagihan.

Bagi para pencinta sakit gigi yang segera ingin pindah ke lain hati, sebaiknya menerapkan resep kedua ini. Dijamin, resep kedua ini sangat (sangat 10x) ampuh menyelesaikan permasalahan sakit yang menghimpit gigi anda. Buktinya, sampai dengan detik ini (saat menulis artikel yang bertele-tele ini, di tahun 2015 ini) yang kurasakan adalah: “bebas…lepas…kutinggalkan semua beban di ‘gigiku’….melayang kumelayang jauh…!” (Bebas-Iwa K)

Awal penggunaan resep kedua ini memang dirasakan kejutan sakit (nyut-nyut) seperti tertusuk (dalam bahasa Kupang: ta tikam) pada sumber sakitnya. Tapi tidak perlu kuatir, karena “nyut-nyut” dan/atau “ta tikam” tersebut hanya berlangsung sekejap/sekilas/sesaat/sekedip. Kalau boleh digambarkan, rasa tersebut hanya muncul sekali dalam waktu cuma sedetik kurang. Dan rasa ini selalu terjadi setiap kali resep kedua ini dilakukan.

Dan terakhir adalah Resep Ketiga sebagai resep utama atau resep kunci dari kedua resep di atas. Sebanyak apapun resep pertama dan kedua dilakukan, atau sebaik apapun manfaat dan khasiat resep pertama dan kedua, jika tidak melakukan resep ketiga maka anda belum mampu move on ke lain hati. Anda akan terus dan harus melakukan resep-resep tersebut sampai tua. Jadi jangan abaikan resep ketiga ini jika anda ingin kembali merasakan “Sakitnya tuh di sini…!” (sambil menunjuk gigi)!

Demikian tulisan yang sangat bertele-tele ini yang sampai di titik inipun belum tertera poin-poin pentingnya secara gamblang. 

“Terima kasih untuk anda yang masih setia membaca hingga detik ini! Walaupun anda dikategorikan sebagai seorang pemberontak dan/atau pembangkang yang tidak mengindahkan peringatan di awal tulisan ini, tapi anda adalah tipe pembaca/penyimak yang setia dan sabar!”

Kini saatnya tabir dibuka untuk diketahui, pergunakan dan dilaksanakan secara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Boleh percaya, boleh tidak, tapi kupercaya yang telah kulakukan, yang telah kualami dan yang telah kurasakan. Perubahan rasa itu nyata, dan selamat tinggal sakit gigi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun