Sang teolog kelahiran Galilea,
penjala ikan di Danau Galilea,
dipanggil menjadi penjala manusia,
wafat di Efesus dalam usia 101,
tak henti-hentinya bersaksi
Terlihat seorang malaikat Allah
tegak berdiri di dalam matahari,
berseru dengan suara nyaring
kepada keriap semua burung
yang terbang di tengah langit:
"Mari ke sini dan berkumpullah!
Turutlah dalam perjamuan Allah,
perjamuan yang sungguh besar,
supaya kamu makan daging,'
daging semua raja,
daging semua panglima,
daging semua pahlawan,
daging semua penunggang,
daging semua orang,
baik yang merdeka atau hamba,
baik yang besar atau kecil"
Sang teolog kelahiran Galilea,
penjala ikan di Danau Galilea,
dipanggil menjadi penjala manusia,
wafat di Efesus dalam usia 101,
tak henti-hentinya bersaksi
Tampak binatang dan raja di bumi,
tampak tentara-tentara mereka,
telah berkumpul untuk berperang
melawan Penunggang kuda dan tentara-Nya
Tertangkaplah binatang itu,
bersama-sama dengan nabi palsu
yang telah mengadakan  di depannya,
tanda-tanda yang menyesatkan mereka,
mereka yang telah menyembah patungnya
Keduanya dilemparkan hidup-hidup
ke dalam lautan api,
yang menyala-nyala oleh belerang
Sang teolog kelahiran Galilea,
penjala ikan di Danau Galilea,
dipanggil menjadi penjala manusia,
wafat di Efesus dalam usia 101,
tak henti-hentinya bersaksi
Akhirnya terlihat pula,
semua orang lain dibunuh dengan pedang
yang keluar dari mulut Penunggang kuda
dan semua burung pun kenyang
oleh daging-daging yang berserakkan
(Sumber, Why 19: 17-21)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H