Pria lajang berambut gondrong
tegak meninggi di dalam gua
memberi kesaksian sesungguhnya
Anak Domba berdiri di Bukit Sion
bersama dengan sejumlah manusia
seratus empat puluh empat ribu orang
di dahi mereka terulis nama-Nya
di dahi mereka tertulis nama Bapa-Nya
Terdengar suara dari langit
suatu suara bagaikan desau air bah
bagaikan deru guruh yang dahsyat
seperti bunyi petikan kecapi
Mereka menyanyikan lagu baru
di hadapan tahkta ilahi
di hadapan keempat makhluk
di hadapan tua-tua
nyanyian yang tidak dipahami siapa pun
selain seratus empat puluh empat ribu
yang telah ditebus dari bumi
Pria lajang berambut gondrong
tegak meninggi di dalam gua
memberi kesaksian sesungguhnya
Mereka adalah orang suci
yang tidak mencemarkan dirinya
yang murni sama seperti perawan
Mereka adalah pengikut Anak Domba
yang setia mengiringi langkah-Nya
ke mana pun arah dituju
Mereka ditebus dari antara manusia
sebagai korban sulung bagi Allah
sebagai korban sulung bagi Anak Doma
Mereka adalah orang jujur
dusta tak ada dalam mulutnya
tercela tak ada dalam hidupnya
(Sumber, Why 14: 1-5)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H