Mohon tunggu...
Piere Barutu
Piere Barutu Mohon Tunggu... Administrasi - Citizen Journalism

Email : pierebarutu@gmail.com .

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apreasiasi untuk GrabBike dan Go-Jek, Udara Segar bagi Orang Kecil

6 Juli 2015   09:35 Diperbarui: 6 Juli 2015   16:52 11038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas, Jumat 3 Juli 2015: Aturan lambat Ikuti Inovasi  (hal 27), ‘Perlu duduk bersama atasi konflik akibat maraknya penerapan aplikasi transportasi’ banyak yang membuat saya harus melipat dahi mendalam setelah membaca artikel ini. Di sini saya berpendapat:

Sejauh ini saya tidak menemukan ruang yang layak dipermasalahkan oleh mereka-mereka yang merasa punya kepentingan dibandingkan dengan timbulnya inovasi dalam salah satu solusi pemecah kebuntuan transportasi rakyat yang efisien.

Sepatutnya sepanjang itu masih dalam koridor positif dan tidak menimbulkan efek buruk kepada masyarakat, apalagi terobosan dari GrabBike dan Go-Jek saya rasa sejalan dengan pola pikir Gubernur DKI Jakarta Ahok, yang ingin segala sesuatunya transparan, tidak ribet dan bisa menjadi bisa menjadi jawaban dari keinginan warganya.

Mengapa harus ada yang dipersoalkan hanya karena menabrak regulasi yang bisanya menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Bila para ‘pakar transportasi massal’ masih saja membandingkan keadaan ini dengan negara maju yang sukses melaraskankan regulasi, operator dan menempatkan orang-orang di regulator yang tepat, di Indonesia kita masih perlu berjuang ‘revolusi mental’.

Wakil rakyat dan regulator (pemerintah) perlu melihat jelas langsung ternyata minat masyarakat metropolitan pada jasa pesan ojek online kian tinggi, baik sebagai pengemudi atau penumpang. Wajar saja menurut pandangan kacamata saya. Bagi calon pengemudi yang rela antri menginap untuk mendaftar Go-Jek dalam hal kesejahteraan ada secercah harapan muncul di situ. Alasannya market jelas cepat, murah, dan terpantau. Bahkan GrabBike telah menjanjikan asuransi untuk pengemudi dan penumpang. Komisi dan bonusnya pun cukup memuaskan bagi hasil 90% pengemudi, 10% operator. Sayangnya regulasi aturan main untuk transportasi ini mulai dipertanyakan dengan alasan paling halus adalah perlu ditata lebih baik lagi, akibatnya operator penyedia jasa ojek online ini harus menambah pekerjaan rumah mereka.

["Pengemudi & penumpang GrabBike, Foto oleh Piere Barutu"]

GrabBike dan Go-Jek paling tidak telah menjadi mata air segar yang muncul di terik suhu panas Kota Jakarta. Air itu menyembur menjadi butiran udara sejuk bagi banyak orang seperti; pengangguran, buruh upah minimum yang menginginkan kesehjateraan, hidup laik, kerja laik dan upah laik.

Salam merdeka!

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun