"Iya, Pak. Piccolo, kan?!" Tebak Vega.
"Tolong kamu antar ke meja balkon ya."
Tebakan Vega benar. Bukan kebetulan Sudah sejak pagi dia belum menyuguhkan secangkir espresso hasil kalibrasinya atau pun Piccolo rutin untuk Deta.
Vega menuruti instruksi Deta. Di meja balkon, Deta sedang sibuk dengan layar hp nya. Tanpa kata, Vega meletakkan Piccolo rutin untuk Deta dan bergegas pergi.
"Duduk. Sebentar!" Ucap Deta datar, tanpa penekanan apa pun.
Vega menurut. Meletakkan tray yang dibawanya di pangkuannya. Menyiapkan diri mendengarkan apa yang akan disampaikan Deta.
"Seberapa lama kau akan tetap tinggal?" Tanya Deta dengan nada bicara sangat serius.
"Permisi, Pak. Saya mau nyiapin orderan hampers. Quota sudah full. Saya mesti cepat selesaikan semua." Vega berusaha mengelak.
"Semakin cepat kamu jawab saya, semakin cepat kamu bisa pergi dari meja ini."
"Bapak tau jawabannya." Vega tak lagi menggubris ucapan Deta.
Ya Ve, aku tahu jawabannya. Aku hanya ingin memastikan. Dan kau, tak ingin aku memperoleh kepastian itu.