Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memangkas Jejak Karbon dengan Hemat Energi untuk Masa Depan

6 Februari 2024   12:15 Diperbarui: 6 Februari 2024   12:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar oleh GreenCardShow dari pixabay.com

Dengan kata lain, hampir pasti semua aktivitas yang kita lakukan saat ini meninggalkan jejak karbon, kecuali kita ingin kembali ke zaman manusia purba ribuan tahun lalu, saat manusia masih hidup nomaden. Tapi itu mustahil, bukan?  

Jadi untuk benar-benar menghilangkan jejak karbon itu tidak mungkin dilakukan. Yang bisa kita lakukan adalah menekan produksi jejak karbon sekecil mungkin melalui aksi-aksi secara perorangan atau kolektif. Cara termudah adalah mencari strategi bagaimana meminimalkan pemanfaatan energi, khususnya energi fosil, agar jejak karbon yang ditinggalkan juga lebih kecil.

Sebagai aktivis Credit Union yang berkecimpung dalam gerakan pemberdayaan masyarakat, saya bersama teman-teman sejak beberapa tahun lalu sudah menerima penyadaran mengenai kondisi lingkungan melalui sejumlah kegiatan pelatihan atau seminar. Dari sinilah saya semakin familiar dengan isu-isu lingkungan seperti climate change, koperasi hijau, jejak karbon dan lain-lain. Benang merah dari semua materi tentang lingkungan tersebut adalah: bumi kita saat ini sedang tidak baik-baik saja, sehingga harus ada kepedulian dan aksi bersama untuk kelestarian lingkungan dan masa depan manusia.

Kesadaran ini pun diimplementasikan pada materi-materi pelatihan untuk anggota Credit Union kami, karena bagaimanapun juga kepedulian dan aksi bersama ini harus dimulai dari kepedulian dan aksi setiap individu.

Untuk saya pribadi, aksi untuk mengurangi jejak karbon sudah dimulai dari hal-hal sederhana sebagai berikut:

Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar 

Berjalan kaki lebih sering adalah salah satu kiat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Jika ingin membeli sesuatu dengan jarak tempuh yang relatif dekat, saya lebih memilih berjalan kaki daripada menggunakan sepeda motor. Begitu pula jika akan berbelanja pada beberapa toko yang berdekatan, saya memilih memarkir motor pada satu lokasi, lalu berjalan kaki berbelanja ke toko-toko yang dituju tersebut.

Memang untuk berjalan kaki membutuhkan waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu sebelum melakoninya, sebaiknya sudah dihitung dengan cermat mengenai waktu yang dibutuhkan. Selain mengurangi jejak karbon, manfaat lain dari berjalan kaki adalah membuat tubuh lebih sehat.

Cara lain mengurangi jejak karbon, khususnya di lingkungan kerja, adalah jika beberapa orang akan pergi ke satu tujuan, untuk kunjungan lapangan misalnya, dibanding menggunakan motor masing-masing kami biasa saling membonceng. Dengan demikian penggunaan bahan bakar lebih efisien dan kami bisa mengurangi gas emisi dari kendaraan kami.

Mengurangi Penggunaan Listrik 

Sebagian besar pembangkit listrik kita masih disuplai oleh penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu pemanfaatan energi listrik secara bijaksana juga dapat menjadi strategi untuk meminimalkan jejak karbon. Kiat-kiat menghemat energi listrik ini sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum dan setiap orang bisa mencari kiat sesuai situasi dan kondisi masing-masing.

Kebiasaan yang saya lakukan untuk menghemat penggunaan energi listrik ini antara lain: memadamkan lampu-lampu saat tidur di malam hari dan segera mematikan lampu teras di pagi hari, agar tidak kelupaan dan menyala berjam-jam lamanya.

Pada jam kantor khususnya di pagi hari, saya tidak buru-buru menyalakan AC dan memilih membuka jendela ruang kerja, berhubung suhu udara masih cukup kondusif untuk bekerja. Apalagi di musim penghujan seperti saat ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun