Tidak terasa kita sudah berada di pengujung tahun kembali. Biasanya, pada momentum seperti ini kita kembali memikirkan dan mencetuskan resolusi-resolusi yang akan dilakukan pada tahun mendatang. Tentu saja komitmen untuk melakukan hal-hal baik ini berangkat dari pengalaman yang terjadi selama satu tahun terakhir.
Apa resolusi Anda dalam bidang keuangan? Lebih arif dalam mengeluarkan uang, mengalokasikan lebih banyak pendapatan untuk tabungan, melunasi utang, mengurangi spending yang kurang penting agar lebih hemat? atau ada resolusi lain?
Resolusi-resolusi tersebut akan lebih mudah dirumuskan jika Anda sudah melakukan evaluasi terhadap pengelolaan keuangan Anda selama ini. Untuk Anda yang belum sempat, akhir tahun seperti ini bisa jadi saat yang tepat untuk melakukan evaluasi atau check up kondisi keuangan masing-masing.
Ada beberapa kondisi keuangan pribadi yang bisa kita cek kinerjanya. Namun untuk pembahasan kali ini kita fokus dulu pada arus kas (cash flow)Â dan nanti mengecek beberapa rasio keuangan terkait.Â
Secara singkat arus kas bisa didefinisikan sebagai catatan tentang uang masuk (pendapatan) dan uang keluar (pengeluaran) yang terjadi selama ini.
Kita bisa melakukan check up dengan tool yang sederhana. Tidak ribet, sehingga bisa dilakukan lebih mudah dan lebih singkat. Properti yang diperlukan hanya selembar kertas (ukuran A4), sebuah pulpen dan kalkulator untuk membantu menghitung.Â
Jika selama ini Anda sudah membuat pencatatan arus kas, daftarnya bisa disertakan juga agar lebih mudah membuat perhitungannya.
Jika semua peralatan yang dibutuhkan sudah siap, mari kita mulai.
Langkah pertama adalah membuat bentuk 8 kotak dalam kertas yang sudah disiapkan menggunakan lipatan.Â
Caranya, lipat kertas dari atas ke bawah sehingga kertas terbagi menjadi dua bagian sama besar (jangan lupa setiap usai melipat, kertasnya diurut agar batas lipatannya lebih jelas).Â