Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pesona Puisi dengan Views 4 Digit

17 Juni 2022   20:11 Diperbarui: 17 Juni 2022   20:12 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Saya pun mencoba menarik benang merah untuk menemukan pesona apa kira-kira yang membuat jumlah keterbacaan puisi-puisi tersebut bisa melejit. Hasilnya? Tidak ketemu!

Tidak ada benang merah tertentu yang berhasil menghubungkan puisi-puisi tersebut. Tema yang diangkat beraneka ragam: percintaan, lingkungan, sosial budaya, politik dan lain-lain. Ada satu dua puisi yang mungkin sedang aktual jadi berhasil menarik banyak pembaca dari mesin pencari, tapi puisi-puisi yang lain tidak demikian.

Mengenai kualitas puisi-puisi tersebut, jika mengacu pada standar Artikel Utama dari admin, maka bisa dikatakan peran kualitas puisi terhadap jumlah pembaca tidak begitu signifikan. Sebagian besar puisi-puisi dengan views 4 digit tersebut malah bukan Artikel Utama.

Akhirnya setelah merenung-renung kembali, saya sampai pada kesimpulan demikian.

Pembaca puisi-puisi tersebut pasti datang dari luar lingkungan Kompasiana karena hasil blogwalking ke tulisan sesama Kompasianer pengaruhnya ke tingkat keterbacaan paling lama hanya 1 bulan saja untuk satu artikel. Jadi kenaikan pembaca pada waktu-waktu setelahnya, lebih karena faktor mesin pencari atau ada kenaikan traffic pembaca secara masif.

Pembaca dari Mesin Pencari 

Puisi dan pembacanya mungkin sekali dipertemukan setelah mengetik kata-kata kunci yang sesuai di mesin pencari. Bisa saja seiring waktu, terjadi peristiwa tertentu yang terkait dengan puisi yang ditulis. Jadi saat banyak orang mengetik kata-kata kunci yang sedang aktual dan klop dengan tag pada puisinya, mesin pencari pun mengarahkan pembaca ke laman unggahan puisinya.

Misalnya pada puisi Perang yang saya tulis Januari tahun 2020 yang lalu. Bisa saja baru beberapa bulan terakhir ini grafik pembacanya naik, karena imbas arahan mesin pencari terkait peristiwa yang sedang aktual, konflik antara Rusia dan Ukraina.

Endorse dari Pembaca yang Lain

Pernah ada orang tidak dikenal yang mengirimkan pesan lewat inbox Instagram untuk izin menggunakan puisi saya berjudul Tanah pada acara pembacaan puisi di kampus, atau kegiatan sejenis itu (lupa persisnya). Menurutnya puisi tersebut bagus dan sesuai dengan tema kegiatan mereka. Dia akan memberikan credit ke puisi saya. Saya pun membalas pesan dengan mengiyakan permintaannya (sambil memberi penekanan pada credit tadi)

Views puisi tersebut saat ini lebih dari 1.400. Padahal di file excel terakhir saya lihat keterbacaannya 564 kali saja. Bisa jadi ada endorsement yang mengarahkan pembaca ke tautan puisi tersebut. Pengalaman seperti ini juga terjadi pada puisi bertajuk Purnabakti.

Jadi bisa juga terjadi jumlah views yang melejit disebabkan oleh rekomendasi dari orang lain terhadap puisi-puisi tersebut, dengan atau tanpa sepengetahuan saya.

Kesimpulannya, tidak ada faktor khusus yang menyebabkan puisi-puisi tersebut keterbacaannya meningkat. Tentu faktor kualitas puisi juga sedikit banyak memiliki pengaruh. Tapi ini pun sangat tergantung pada selera setiap pembaca. Sama saja dengan saat kita menikmati sebuah lagu. Ada yang langsung jatuh cinta dengan lagunya, ada juga yang menganggap lagunya biasa-biasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun