Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

6 Kebiasaan yang Harus Dihindari Pembicara Publik

5 Juni 2022   13:48 Diperbarui: 5 Juni 2022   15:11 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama peserta usai salah satu training. Gambar dari dokumen pribadi

Jika diucapkan sesekali, mungkin tidak akan terlalu mengganggu. Tapi jika diucapkan keseringan, misalnya dalam satu kalimat saja ada tiga atau empat filler words, hal ini bisa menggangu fokus audiens. Mereka akan menangkap kesan kita sebagai pembicara ragu-ragu, gugup atau kurang menguasai topik yang disampaikan.

Nah, demikianlah beberapa kebiasaan yang harus dihindari saat menjadi pembicara publik. Menghilangkan kebiasan tersebut pada awalnya memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, terutama saat kita diserang rasa gugup. 

Jika itu terjadi biasanya pengendalian terhadap diri sendiri semakin sulit dilakukan. Tapi seiring jam terbang yang bertambah, kita pun semakin nyaman tampil di depan publik dan semakin mawas diri sehingga mampu mengurangi kebiasaan-kebiasaan tersebut.

Beberapa di antaranya juga dapat diminimalkan dengan persiapan yang lebih baik. Dengan persiapan alur penjelasan yang baik, misalnya, kita dapat mengurangi filler words saat tampil berbicara di depan umum. 

Saya sendiri cenderung lebih mudah gugup saat membawakan topik yang belum dikuasai sepenuhnya dibanding topik yang sudah dipersiapkan dengan baik.  

Semoga bermanfaat. (PG)

Foto bersama peserta usai salah satu training. Gambar dari dokumen pribadi
Foto bersama peserta usai salah satu training. Gambar dari dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun