Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Awak Kabin

28 April 2022   20:40 Diperbarui: 28 April 2022   20:47 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari mengumpulkan segenap keberanian dan mengulang-ulang di benaknya potongan kalimat yang mesti diucapkan nanti.

Halo. Maaf Mbak, mudah-mudahan aku tidak salah orang ... 

Cindy tiba-tiba muncul dari balik station awak kabin dan bermaksud membuka salah satu bagasi di deretan belakang.

"Mbak Cindy?"

Saat itu Hari tanpa sengaja melihat sesuatu yang berkilau di jari manis Cindy. Cincin emas dengan hiasan batu permata. Nampak mewah dan elegan.

Apa itu cincin kawin? Atau ... paling tidak cincin tunangan? 

Ah, yang manapun jawabannya, percakapan ini pasti tidak akan berakhir seperti yang diharapkan.

"Iya bagaimana, Bapak? Ada yang bisa dibantu?" sahut Cindy ramah.

"Ehm, eng, boleh minta selimutnya, Mbak?"

"Boleh, Pak. Ditunggu sebentar, ya," sahut Cindy lagi sambil bergegas ke arah station. Dia sedikit heran, karena baru saja salah satu kawannya sesama awak kabin menuju ke depan. Biasanya para penumpang akan meminta tolong pada awak kabin yang pertama kali ditemuinya.

"Ada lagi yang bisa kami bantu, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun