Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

3 Puisi Jumat Agung

15 April 2022   07:51 Diperbarui: 15 April 2022   07:56 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyangkalan

Dingin masih melekat di udara
dan kisah sengsara baru akan diawali
ketika Petrus menyangkal Yesus tiga kali.

Tidak,
tidak perlu mengutuk Petrus.

Begitu mimpi tertutup dan mata terbuka
kita pun sering jadi penyangkal-penyangkal ulung.

Jangankan Tuhan
diri sendiri saja kita sangkal
dengan rupa-rupa topeng yang melekat di depan wajah.

***


Tangan Kanan atau Tangan Kiri

Di tangan kanan kebaikan yang pahit
di tangan kiri kejahatan yang manis.

Apa yang akan kita lakukan
Jika hanya punya satu kesempatan memilih?
Tangan kanan atau tangan kiri?

Ah,
Mengapa bingung?
kita bisa cuci tangan seperti Pilatus
lalu meminta pertanyaan berikutnya.

***

Pendosa yang Mencari Pengampunan


Seorang pendosa tua terjebak di antara malam yang gelap
dan badai yang hebat.
Orang-orang menghukumnya
dengan menutup pintu rumah rapat-rapat.

Padahal dia tidak ingin meminta uang, makanan atau minuman
untuk menghangatkan tubuhnya yang nyaris beku
dia hanya ingin meminta pengampunan.

Dari kejauhan dia melihat cahaya dari sebuah rumah
dia pun melawan badai untuk mendekati rumah itu.
 
Setelah beberapa ketukan
pemilik rumah membuka pintu dan menyapa.
"Masuklah, Kawan. Apa yang kamu butuhkan?"
"Aku butuh pengampunan untuk dosa-dosaku," sahut pendosa tua dengan suara bergetar.

Pemilik rumah tersenyum hangat
"Kami hanya punya teh hangat dan makanan.
Sepertinya kamu lebih membutuhkannya saat ini."

Pendosa tua terlihat sedikit kecewa
tapi tetap menerima tawaran pemilik rumah
lalu makan dan minum untuk menguatkan tubuhnya.

Di ujung malam
jiwanya pun pergi dengan tenang.

Samar-samar dia mendengar suara pemilik rumah yang hangat
"Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku
di dalam Firdaus."

***

kota daeng, jumat agung 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun