Perhatikan kalimat penolakan ini: lebih baik mati daripada harus menikah denganmu.
Walaupun mati adalah takdir, mati adalah kondisi yang kita semua tidak inginkan terjadi. Tapi bagi orang yang sungguh-sungguh menolak sebuah pernikahan, "mati" adalah kondisi yang lebih diinginkan terjadi. Kalimat penolakan ini menunjukkan dia benar-benar tidak menginginkan pernikahan tersebut dan bila perlu memilih kondisi yang lebih buruk terjadi pada dirinya.
Sementara itu, pada poster di atas kata "bercinta 3 ronde" itu bukan sesuatu yang buruk atau menakutkan, malah asyik atau menyenangkan. Kata "bercinta" itu sendiri bukanlah hal yang buruk. Cinta adalah emosi positif yang kita miliki. Apalagi ditambah embel-embel "3 ronde", terlepas dari apapun tafsir anda terhadap kata tersebut, bercinta mestinya jadi sesuatu yang menyenangkan, bukan?
Jadi jika disandingkan dengan frase "harus 3 periode", kata-kata protes ini justru seperti kehilangan legitimasinya.
Jika kata-kata pada poster tersebut akan dianalogikan dengan kalimat lain, jadinya seperti ini:
Lebih baik minum es jeruk daripada minum racun serangga.
Racun serangga jika diminum memang berbahaya untuk kesehatan, jadi tentu saja orang lebih memilih minum es jeruk. Lebih sehat dan segar.
Lebih baik nonton film di bioskop daripada nonton kamu selingkuh.Â
Pacar selingkuh adalah hal yang menyakitkan, jadi jika diberi pilihan nonton pacar selingkuh atau nonton film di bioskop tentu kita akan lebih memilih yang kedua.
Kembali ke kata-kata protes tersebut. Alih-alih menyandingkan frase "harus 3 periode" dengan frase "bercinta 3 ronde" ada pilihan kata yang mestinya lebih tepat digunakan.
Misalnya menggunakan frase "bertinju dengan Mike Tyson". Jadi kalimat lengkapnya