"Ng... sudah, Tuan. Tapi Mbah Zebubu bilang, butuh waktu kurang lebih 1 jam untuk mengirim hujan ke sana, Tuan. Awan-awan mendung sudah ditarik semua ke lokasi yang salah itu."
Tuan Baron berteriak kesal dan membanting HP-nya keras-keras. Saking kesalnya kali ini dia benar-benar lupa pada riwayat HP yang kini sudah tercerai berai tidak keruan di atas lantai.
Sementara itu hujan deras mengguyur lokasi sirkuit lain yang sedang dibangun. Ini membuat sejumlah pekerjaan proyek harus dihentikan. Manajer proyek memandang langit hitam dengan cemas. Mereka sedang dikejar tenggat waktu. Pekerjaan yang memang sudah molor sejak awal bertambah molor lagi dengan fenomena alam ini. Dia khawatir, karena keterlambatan itu mereka bisa kena denda selangit dari pemda pemilik proyek.
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H