"Gak apa-apa, Mas. Terima kasih ya," sahut abang tukang bakso lalu pamit.
Dia kembali menarik gerobak bakso berwarna hijau gelap yang ternyata diparkir di seberang jalan.
Seperti sudah diperkirakan Baron, Emak pun ngomel-ngomel setelah itu. Emak memang selalu wanti-wanti agar Baron mengurangi kebiasaan lupa yang sepertinya sudah sampai taraf akut itu.
Tapi Baron tidak mau banyak ambil pusing. Dia lebih memilih menyimak kembali lini masa twitter-nya.
Sudah ratusan reply masuk. Sekarang Baron dilema, mau terus terang kalau orang tidak dikenal itu ternyata abang tukang bakso beneran, atau membiarkan saja polemik mengalir di lini masanya.
Ah, biarin saja. Masak cuman politisi yang boleh ngompor-ngomporin rakyat, batinnya lalu kembali menjatuhkan pantatnya di atas sofa yang empuk.
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H