Tuk... tuk... tuk!
Desember datang lagi mengetuk pintu. Rumah kakek yang semula sunyi, tetap sunyi setelah ketukan itu.
Tuk... tuk... tuk!
Tidak lama kemudian, Kakek tergopoh-gopoh berjalan menuju ruang tamu yang semakin dingin sejak hujan pertama jatuh membasahi kota berhari-hari lamanya.
Tuk... tuk... tuk!
Kakek menyingkap tirai jendela. Senyum Desember yang khas muncul di sana. Kakek berusaha membalas senyuman itu, tapi sapaannya tetap ketus seperti tahun lalu.
"Mau apa kamu?" tanyanya, tanpa mempersilakan Desember masuk terlebih dahulu.
"Aku datang untuk mengajak kakek bepergian ke luar kota. Sudah lama Kakek tidak menengok cucu-cucu secara langsung, bukan?"
Kakek merenung sejenak. "Masih harus colok hidung?"
"Tentu saja, Kakek. Kita masih di masa pandemi," sahut Desember tanpa memudarkan senyumannya.