Saat ini sudah ada sejumlah nama yang dibuka oleh Satgas BLBI ke khalayak. Nama-nama yang berada pada daftar prioritas, misalnya, dapat dilihat pada portal berikut ini money.kompas.com
Yang menarik, ada nama Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto di sana. Saat itu Tutut mendapatkan dana BLBI melalui PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, PT Citra Bhakti Margatama Persada.
Perburuan aset negara yang melibatkan klan cendana sudah pasti tidak akan mudah. Butuh strategi yang tepat untuk menelisik harta anak-anak Soeharto ini. Harus tegas, akurat dan tidak boleh gegabah.Â
Kita ketahui bersama klan cendana masih memiliki banyak sumber daya dan pengaruh di berbagai tingkat birokrasi pemerintahan. Lagi pula, satgas masih memiliki waktu kerja yang relatif panjang, sampai Desember 2023 nanti.
Harapan untuk Satgas BLBI
Saat ini satgas sudah cukup laju melangkah. Selain melakukan panggilan dan pembicaraan dengan para debitur/obligor, update terbaru dari kinerja satgas adalah penyitaan kembali aset eks BLBI yang selama ini dikuasi pihak ketiga berupa aset tanah dan bangunan di Karet Tengsin, Jakarta Pusat dan Pondok Indah, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Sebelumnya satgas juga telah melakukan penguasaan fisik melalui pemasangan plang tahap pertama atas 49 bidang tanah dengan total lahan  seluas 5,29 juta meter persegi di empat wilayah berbeda, di Medan, Pekanbaru, Tangerang, dan Bogor.
Pembentukan satgas BLBI adalah satu lagi bukti kalau Menteri Sri Mulyani di bawah arahan Presiden Jokowi tidak main-main dalam menyelamatkan aset-aset negara seperti yang selalu disampaikannya di hadapan publik.
Bayangkan, apa yang bisa dilakukan jika angka 110,45 triliun rupiah ini kembali ke kas negara? Atau tidak usah membayangkan seluruhnya.
Bayangkan 10% dari angka itu saja atau 11 triliun rupiah, ini sudah sangat berarti. Dengan 11 triliun rupiah kita sudah bisa membangun belasan bendungan seperti bendungan Nabun Gete di NTT yang diresmikan Jokowi bulan Februari lalu.
Kita bisa membangun banyak jembatan, sekolah, jalan dan sarana prasarana lainnya. Atau paling tidak bisa jadi tambahan dana pembayaran angsuran utang negara yang selama ini jadi sorotan banyak pihak.