Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Teman yang Saya Jodohkan Hampir Jadi Janda Muda

22 Mei 2021   20:24 Diperbarui: 22 Mei 2021   20:39 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keesokan harinya saya bertanya ke teman kantor. "Cowoknya dewasa sekali," kesannya kurang lebih seperti itu. Bagus sih, hanya sepertinya teman kantor saya tidak menduga bakal sedewasa itu. 

Sebaliknya, si cowok melapor ke istri kalau teman kantor saya "terlalu cantik" untuk dia. Dia sepertinya berharap bakal mendapat cewek yang lebih "biasa-biasa saja" daripada yang ditemuinya semalam.

Jadi, tidak ada kelanjutan kisah setelah pertemuan itu. Saya sesekali masih mencoba jadi reminder ke teman kantor tapi responnya dingin-dingin saja.

Misteri Tuhan tidak ada yang tahu. Tidak sampai setahun setelah pertemuan itu, teman kantor istri saya meninggal dunia karena salah satu penyakit pernapasan. Bukan karena Covid-19 ya, saat itu virus corona belum setenar sekarang ini.

Saya dan istri pun berduka karena almarhum cukup kami kenal baik.

Setelah peristiwa tersebut saya biasa ngeri sendiri jika mengingat-ingat lagi peran menjadi mak comblang saat itu. Seandainya hubungan mereka benar-benar sampai ke pelaminan, maka bisa jadi saat ini teman kantor saya akan kehilangan pasangan hidup di usia perkawinan yang masih sangat muda. Dan itu bakal menambah jumlah orang yang berduka cita.

Belajar dari pengalaman tersebut, sebaiknya kita tetap bijaksana jika ingin menjodoh-jodohkan kawan-kawan karib kita karena peduli dengan kehidupan mereka.

Promosi seperlunya. Ceritakanlah kepada para calon pasangan hal-hal positif yang dimiliki keduanya secara tidak berlebihan. Jika ada sifat-sifat akan membuat keduanya lebih klop tidak masalah untuk diceritakan. Tapi jangan sampai over apalagi sampai berbohong. Menurut saya tidak ada istilah white lies dalam memulai sebuah hubungan. Kejujuran sangat penting untuk memulai hubungan karena nanti merekalah yang akan menjalani hubungan tersebut.

Tidak perlu ngotot, jika keduanya ternyata tidak klop. Jika setelah bertemu atau menjalin hubungan lebih lanjut, keduanya (atau salah satunya) undur diri karena sudah merasa tidak cocok, mak comblang tidak perlu merasa jadi orang paling berdosa sedunia sehingga berusaha sedapat mungkin menyatukan mereka kembali. 

Jika mak comblang berhasil membuat hubungan keduanya naik tingkat menjadi lebih serius, itu sudah cukup. Jika ternyata kemudian hubungan keduanya turun tingkat kembali, tidak apa-apa, itu lumrah dalam sebuah relasi dan bukan menjadi beban mak comblang lagi.

Menjadi penyambung sebuah relasi adalah tugas yang mulia, tapi jangan sampai berlebihan dibuatnya. Apalagi perihal jodoh atau tidak jodoh itu juga adalah bagian dari misteri kehidupan. Pengalaman  saya di atas jadi salah satu buktinya. (PG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun