Pada bagian awal, tentu harus ada pengantar terlebih dahulu agar peserta termotivasi dan tertarik dengan materi-materi selanjutnya. Sama seperti senam, harus ada warming up dulu sebelum sampai ke gerakan intinya.
Walaupun kemasan kegiatannya adalah pelatihan, sejak awal saya menyampaikan kalau kehadiran saya bukan sebagai pelatih atau mentor, tapi sebagai orang yang ingin berbagi pengalaman.Â
Kata-kata tersebut bisa menjadi afirmasi kepada peserta, karena artinya siapapun bisa menjadi penulis. Bandingkan dengan frase pelatih-peserta yang kadang mengadung kesan superior-inferior.
Pada bagian pengantar ini saya memberikan penjelasan singkat mengenai sisi asyik menjadi penulis, bagaimana mulai menulis dan bagaimana mengembangkan keterampilan kepenulisan.
Reportase
Nah, materi reportase dimulai dengan memberi definisi dan manfaat reportase bagi pembacanya. Kemudian unsur-unsur dalam reportase yaitu 5W +1HÂ dijelaskan secara gamblang di sini.
Penjelasan berlanjut ke struktur reportase yaitu Judul, Lead, Body dan Penutup. Pembaca yang sudah akrab dengan dunia kepenulisan pasti sudah familiar dengan istilah-istilah tersebut. Tapi untuk para peserta pelatihan ini, struktur reportase tersebut harus dijelaskan secara rinci. Misalnya: bagaimana membuat judul reportase yang baik dan menarik, apa itu lead dan jenis-jenis lead, bagaimana penutup reportase dan seterusnya.
Materi tentang reportase ini ditutup dengan mengulas gaya penulisan reportase yang membuatnya jadi jenis tulisan yang memiliki karakteristik tersendiri.
Swasunting
Memang sebelum reportase tayang pada platform tujuannya, tulisan tersebut mesti lulus dari screening editor dulu. Tapi bukan berarti penulis dibebastugaskan dari tanggung jawab untuk menata tulisannya serapi dan sebaik mungkin.
Oleh karena itu sebelum naskah masuk ke editor, penulis harus melakukan swasunting atau self-editing terlebih dahulu.