Kami kebagian jadwal Misa Minggu Palma sore nanti. Memang paroki kami cukup jauh letaknya dari gereja katedral, tapi tetap saja berita ini meninggalkan perasaan was-was di hati. Istri saya sampai bilang, "Tahun lalu kita minggu Palma nonton live streaming gara-gara Covid. Sekarang sudah bisa misa tatap muka, masa harus live streaming lagi gara-gara bom bunuh diri?"
Benar juga. Perasaan was-was seperti itu pasti bukan saja menimpa kami, tapi juga banyak umat kristiani lainnya. Jika para pelaku bom bunuh diri itu bermaksud menebar teror, sedikit banyak tujuannya telah tercapai.
Lokasi Kejadian
Gereja Katedral Makassar berlokasi di jl. Kajaolalido Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Saat peristiwa tersebut terjadi, Misa belum lama usai, sehingga umat mulai keluar gereja. Sebagian umat yang ikut jadi korban sudah sampai ke pintu utama, tempat bom bunuh diri meledak.
Untunglah sekuriti gereja Katedral cukup sigap mencegah dua pelaku yang mengendarai motor untuk masuk ke lokasi gereja, karena sejak awal telah melihat gerak-gerik mereka yang mencurigakan. Akhirnya bom pun meledak di luar pintu pagar. Jika berhasil masuk ke areal halaman, pasti jatuh korban jauh lebih banyak.
Dari update berita, sejauh ini tercatat sembilan orang dari petugas dan umat yang mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan. Para pelaku sendiri langsung tewas bersama bom bunuh dirinya.
Mudah-mudahan para korban segera pulih kembali dan pihak berwenang bergerak cepat memindai jejak pelaku bom bunuh diri ini. Apakah lone wolf (bergerak sendiri) atau masih ada jaringan yang akan beraksi di tempat lain. (PG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H