Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Sebelum Aksi Tolak UU Cipta Kerja

6 Oktober 2020   20:23 Diperbarui: 6 Oktober 2020   20:26 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah mengakhiri panggilan, Timot memasukkan kembali handphone ke saku celana jeans-nya.

"Aku pamit ya. Sudah ditunggu teman-teman," ucapnya lalu memandang isi toples dengan tatapan nelangsa.

"Oke, Bro. Mau dibungkuskan sekalian kuenya?" sahut Rangga sembari menarik lembaran tissue kotak.

Timot tersenyum lebar, "Boleh. 6 potong ya. Hehe. Kue buatan si Ratih enak banget. Sudah cocok dia buka usaha."

Rangga mencibir, "Enak atau lapar?"

"Tahu aja kalau aku belum makan siang. Oke, kawan. Terima kasih ya," setelah menerima bungkusan tissue, Timot langsung beranjak meninggalkan ruang tamu.

"Oke, mantap. Eh, eh, tunggu!" seru Rangga dari dalam.

"Ada apa lagi sih?" Timot yang sudah duduk di atas sadel motor sudah terlihat tidak sabaran.

"Demo boleh saja kawan. Tapi jangan sampai setelah undang-undang dibatalkan, kamu malah positif covid!"

 "Doa kamu jelek amat sih!," seru Timot. "Eh, iya ya. Masker ku ketinggalan di dalam."

Timot pun buru-buru turun dari motor dan mengambil maskernya yang tertinggal di atas sofa, lalu kembali menghidupkan motornya dan pamit kepada Rangga. Kali ini benar-benar pamit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun