Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Sebelum Aksi Tolak UU Cipta Kerja

6 Oktober 2020   20:23 Diperbarui: 6 Oktober 2020   20:26 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sampai semenit kemudian, Timot sudah terlihat semringah meneguk segelas besar sirup. Sekali teguk lebih dari setengah gelas tandas.

"Kamu gak ikut aksi nolak RUU Cipta Kerja, Kawan?" tanya Timot sambil kembali merogoh isi toples.

"Iya, ya. Lagi ramai. Eh, apa kamu sudah baca undang-undang lengkapnya?" Rangga balik bertanya.

Timot terkejut. "Belum sih. Tapi kan banyak yang bilang kalau UU itu merugikan pekerja kecil seperti aku ini. Di media sosial juga ramai kan?" jawabnya.

"Kamu sudah baca point-point dalam undang-undang yang katanya merugikan pekerja kecil?"

"Belum juga," sekali lahap satu potong kue salju masuk dengan utuh ke dalam mulutnya.

"Terus kamu ikut aksi karena paham atau karena ikut ramai saja?" goda Rangga lagi.

"Ah, kawan. Kalau urusan baca-membaca itu urusan orang-orang pintar macam kau ini. Kalau urusan aksi, ya kasih ke kami."

Rangga tertawa lagi. "Jangan begitu. Ikut aksi, demontrasi itu, baik kok. Yang penting paham saja apa yang sedang menjadi tuntutan kita. Kalau gak paham, atau malah salah paham kan bisa jadi bias nanti perjuangannya."

Handphone Timot berbunyi nyaring. Dia pun buru-buru menelan potongan besar kue salju sebelum menjawab panggilan tersebut.

"Halo, Bang!" sapa Timot. "Iya, Bang, Siap! Ini sudah o te we. Oke, oke."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun