Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbincang-bincang dengan Rembulan

2 Agustus 2020   20:18 Diperbarui: 3 Agustus 2020   11:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari freepik.com

Rembulan pun memandangi batu nisan dengan duka mendalam.

Di sudut ruang tamu, seorang pianis, anak bungsu sang penulis lagu, sedang memainkan partitur lagu yang ditemukan di kamar kerja ayahnya. Judul lagu itu Bulan Setengah Purnama. Hanya judul dan barisan nada-nada melankolis tanpa lirik. Tapi irama lagu itu menyiratkan kebahagiaan sekaligus kesedihan.

Anak-anak dan cucu sang kakek merasa aneh. Sudah bertahun-tahun, sang kakek tidak pernah membuat lagu lagi. Saat sedang menciptakan lagu baru, ternyata ini adalah lagu terakhir dalam hidupnya.

Ah, seandainya saja mereka bertanya pada rembulan, mereka pasti akan mengetahui jawabannya. Bahkan jika beruntung, rembulan bersedia mengisi lirik-lirik lagu yang masih kosong itu.

---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun