Joshua baru bisa bernapas dengan lega setelahnya. Dia pun mengeluarkan HP dan membaca tumpukan pesan demi pesan yang masuk. Salah satu pesan yang menarik perhatiannya adalah whatsapp dari menteri KKP.
Bro, tadi presiden marah banget ya. Baru kali ini pidatonya nge-gas terus dari hulu sampai hilir.
Joshua tersenyum, lalu mengetik pesan balasannya.
Tenang saja, Pak. Nada tinggi kan belum tentu marah...
Tanpa sepengetahuan Joshua. Pesan itu diteruskan menteri KKP ke grup whatsapp internal para menteri. Presiden tidak ada di grup tersebut, jadi mereka bebas berkeluh kesah, bercanda, saling sikut dan saling ledek tanpa sepengetahuan pak presiden.
Tenang saja, Bro. Nada tinggi kan belum tentu marah...
Ini jawaban staf khusus bos, gaess. Gak usah takut, tulis menteri KKP.
Chat demi chat pun berbalas-balasan di grup.
Huff, lega, gw tadi udah takut bakal jadi yang pertama kena reshuffle, tulis menteri keuangan.
Samaa... gw malah udah telepon orang rumah untuk siap-siap pindahan dari rumah dinas, tulis menteri kesehatan.
Kalian sih terlalu parno, sambung menteri PUPR.